Lihat ke Halaman Asli

Dampak Covid-19 terhadap Konsumsi dengan Pekerja

Diperbarui: 20 Maret 2020   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mengetahui Covid - 19 (CoV) atau dapat disebut dengan SARS-Cov2. Coronaviruses adalah keluarga besar virus yang menyerang pernafasan dan diawali dengan berbagai gejala. Diantaranya, demam, batuk kering, flu, dan kesulitan dalam bernafas dan Virus Corona dapat disebut dengan zoonosis yang artinya virus yang ditularkan melalui hewan kepada manusia. 

Dengan hadirnya Virus Corona di Indonesia, banyak warga Indonesia yang terkejut dan gencar dalam mencari simpanan makanan guna menjauhi virus jika harus membeli makanan dari luar rumah. 

Dengan tidak langsung, warga Indonesia telah menyulitkan beberapa kaum sekaligus menyulitkan Negara dalam urusan import bahan baku dari Negara yang mempunyai hubungan dengan Indonesia, salah satunya China. Karena, pasokan bahan baku import ke Indonesia lebih kecil dibandingkan tingkat permintaan terhadap bahan baku. Sehingga dapat mengakibatkan habisnya bahan baku import, dan ini akan menyulitkan warga Indonesia dalam bertahan hidup.

Juga, Virus Corona telah berhasil menghambat perjalanan import bahan baku ke Indonesia karena adanya sistem lock down yang nyatanya sangat berdampak negatif bagi Negara sendiri. Sehingga menyebabkan minimnya kapasitas bahan baku terhadap perusahaan dengan diikuti dengan tingkat permintaan warga yang cenderung semakin bertambah. 

Ini menjadi salah satu sorotan bagi Negara, khususnya Negara Indonesia yang dimana beberapa perusahaan telah memutuskan hubungan pekerjaan dengan para pekerja sehingga berdampak bagi penerimaan pekerja atau dapat disebut gaji dan akan mengakibatkan meningkatnya tingkat kehidupan msayarakat yang kurang sejahtera.

Ini juga akan berdampak kepada pekerja - pekerja yang hanya mendapatkan upah yang minim, yang bekerja dalam sektor non formal dan hal ini dapat membahayakan khususnya dalam hal kebutuhan sehari - hari. Untuk meminimkan hal tersebut, pemerintah telah mencairkan dana bantuan sosial yang mulanya Rp 150.000 menjadi Rp 200.000 guna mengantisipasi lapisan terbawah karena adanya perlambatan Ekonomi. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline