Lihat ke Halaman Asli

Larangan Menggunjing Orang Lain

Diperbarui: 24 Februari 2016   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

Segala puji hanya untuk Allah Shubhanahuwata’alla, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihiwasallam beserta keluarga dan seluruh sahabatnya.

 

Teman-teman yang saya sayangi, bertakwalah kepada Allah Azza wa Jalla. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah SWT. maka Allah SWT. akan mencukupinya dan barangsiapa yang takut kepada manusia, maka sesungguhnya manusia tidak bisa memberikan manfaat sedikitpun di hadapan Allah SWT. Kita juga harus menyadari, bahwa tidak ada yang bisa mendapatkan rahmat kecuali orang-orang yang bertakwa. Cara bertaqwa kepada Allah adalah dengan cara menaati perintahnya dan menjauhi larangannya, salah satunya adalah menghindari gibah.

 

            Pada zaman sekarang ghibah sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan bermasyarakat.Ghibah (menggunjing) adalah musibah besar yang menimpa masyarakat. Ia memberikan pengaruh yang luar biasa pada hati dan jiwa. Ia menimbulkan dampak yang sangat buruk dan aneh pada keluarga dan masyarakat. Ia bekerja seperti api yang melahap ranting-ranting yang kering.

 

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah bersabda:

أتدرون ما الغيبة؟ قالوا: الله ورسوله أعلم. قال: ذكرك أخاك بما يكره. قيل: أفرأيت إن كان في أخي ما أقول قال: إن كان فيه ما تقول فقد اغتبته، وإن لم يكن فيه فقد بهته

“Tahukah kalian apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab: “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahuinya.” Nabi berkata: “Engkau membicarakan saudaramu dengan sesuatu yang dia benci.” Ada yang bertanya: “Bagaimana pendapat anda jika padanya ada apa saya bicarakan?” Beliau menjawab: “Jika ada padanya apa yang engkau bicarakan maka engkau telah mengghibahnya, dan jika tidak ada padanya apa yang engkau bicarakan maka engkau berbuat buhtan terhadapnya.” [HR Muslim (2589)]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline