Lihat ke Halaman Asli

Pramuka Sebagai Ajang Pembentuk Sikap Disiplin

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam dunia pendidikan, program ekstrakulikuler merupakan bagian yang penting dari sekolah. Sebagian besar sekolah mewajibkan seiwanya untuk mengikuti ekstrakulikuler pramuka. Kegiatan yang identik dengan hari Jum’at ini sering menjadi sorotan di kalangan masyarakat karena kegiatannya yang terlihat agak keras karena kedisiplinan yang benar-benar diterapkan tanpa pandang bulu.

Di dalam pramuka, setiap anggota dituntut untuk menaati setiap kode etik yang ada di dalam kepramukaan. Kode etik ini menjadi dasar dari kepramukaan itu sendiri. Dasar itu menjadikan setiap anggota wajib untuk menaatinya karena jika tidak, mereka akan mendapat sanksi nantinya.

Kegiatan kepramukaan ini sangat membantu siswa untuk menjadi warga negara yang baik setelah lulus sekolah dan memiliki pekerjaan. Kegiatan kepramukaan juga bisa digunakan sebagai pendidikan karakter. Kedisiplinan, kepemimpinan, dan kepanduan diajarkan untuk membentuk mental yang positif dan tahan banting.

Kedisiplinan juga dilatih di dalam apel bendera yang mengawali dan mengakhiri setiap kegiatan kepramukaan. Anggota pramuka dilatih untuk berbaris dengan tertib dan benar. Semua anggota harus tiba tepat waktu jika tidak ingin dihukum. Pada saat apel bendera, semua mulut tertutup, posisi siap, tegap, dan hikmat. Seragam juga menjadi salah satu pembentuk sikap disiplin. Di setiap kegiatannnya, seluruh anggota harus menggunakan seragam dan atribut yang bermacam-macam seperti stangan leher, topi pramuka, ring kacu, peluit, dll.

Dalam melaksanakan tugas, setiap anggota harus melaporkan semua tugas yang telah dijalani dengan benar dan singkat. Semua harus dilaporkan sesuai keadaan sesuai keadaan tanpa dibuat-buat. Kejujuran merupakan kunci utama dalam kepramukaan. Anggota yang tidak jujur akan merasa bersalah dan tidak tenang dalam melakukan semua kegiatan.

Kegiatan besar juga sangat berperan, misalnya jambore dan perkemahan. Pada saat jambore, peserta tidak diperbolehkan untuk membawa barang-barang berharga. Mereka hanya diperbolehkan membawa barang-barang sederhana untuk bertahan hidup. Mereka harus membuat makanan sendiri dan mengurus tenda sendiri bagaikan hidup dalam masyarakat. Pada saat kegiatan, anggota harus selalu siap dengan keadaan yang ada. Dalam kondisi apapun, anggota harus menaati setiap perintah.

Kepramukaan sangat baik untuk membentuk mental yang positif terutama dalam hal kedisiplinan. Dalam setiap kegiatannya, baik itu umum ataupun khusus, dalam keaadan santai maupun serius, akan selalu diterapkan sikap kedispilinannya sehingga terbentuklah sikap yang positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline