Lihat ke Halaman Asli

Vanessa Elvansdiary N

Universitas Gunadarma

Pandemi Tak Kunjung Usai, Kedai Wedang Permata Depok Pertahankan Eksistensinya

Diperbarui: 22 November 2021   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Dokpri/Wedang Permata Depok

Depok - Sudah hampir dua tahun lamanya virus Covid-19 menyebar di Indonesia. Banyak sekali dampak yang dirasakan dari menyebarnya virus ini. 

Mulai dari pendidikan, perekonomian hingga pekerjaan. Dampak pandemi ini dirasakan oleh semua kalangan, mulai dari kalangan atas, menengah sampai ke bawah. Selama pandemi ini pemerintah Republik Indonesia banyak mengeluarkan peraturan dan kebijakan baru guna memutus rantai penyebaran virus Covid`19.

Pada saat pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia mengumumkan untuk melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi penularan Covid-19.

Pemerintah memberlakukan kebijakan-kebijakan baru untuk penanganan pandemi Covid-19, mulai dari penetapan PSBB, mengeluarkan Perpu Covid-19, Stimulus Pariwisata, Pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional hingga PPKM yang baru diberlakukan pada bulan Juli 2021.

Dalam menjalani kebijakan - kebijakan ini pemerintah meminta seluruh warga untuk melakukan aktivitas di rumah mulai dari bersekolah, berjualan dan juga bekerja. Kebijakan yang baru-baru ini diberlakukan adalah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di wilayah Jawa dan Bali yang diperpanjang hingga bulan Oktober 2021. 

Semenjak adanya kebijakan PPKM ini pula, banyak usaha-usaha yang mengalami penurunan yang drastis hingga akhirnya harus menutup usahanya. Namun banyak juga usaha-usaha yang tetap berjuang melawan pandemi ini. Salah satu nya adalah kedai yang bernama "Wedang Permata Depok" merupakan usaha yang tetap survive melawan pandemi ini seperti yang dijelaskan oleh pemilik kedai ini. 

 

Dampak Signifikan yang dirasakan

Banyak sekali sektor yang menjadi dampak bagi kebijakan PPKM ini. Terlebih dalam sektor perdagangan, karena dengan pembatasan-pembatasan yang diberlakukan ini hanya menghambat berkembangnya usaha-usaha yang ada di Indonesia serta sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.

Pak Wiweka, pemilik kedai yang sudah berdiri sebelum pandemi dan sudah berjalan sekitar 4 tahun ini mengatakan bahwa selain menjual minuman dan obat herbal, kedai ini menyediakan seni berupa lukisan dan beberapa barang antik seperti wayang. 

Beliau mengatakan bahwa semenjak pandemi Covid-19 ini, kedai wedang yang di jalaninya malah mengalami peningkatan penjualan yang tinggi dan pendapatan yang stabil. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline