Daftar pustaka adalah bagian akhir dari sebuah karya tulis ilmiah yang memuat semua sumber yang digunakan oleh penulis untuk mendukung argumen atau klaim yang disampaikan dalam teksnya. Ini memungkinkan pembaca untuk memeriksa dan memverifikasi informasi yang disajikan oleh penulis dengan mengacu pada sumber-sumber yang tercantum. Daftar pustaka, adalah daftar yang berisi identitas sumber-sumber yang digunakan dalam suatu karya tulis ilmiah. Tujuan dari daftar pustaka adalah untuk memudahkan pembaca dalam mencari sumber referensi yang digunakan dalam karya tulis tersebut. Dengan demikian, daftar pustaka memungkinkan pembaca untuk memahami lebih dalam tentang isi karya tulis dan membandingkan informasi yang disajikan dengan sumber lain yang relevan. Selain itu, daftar pustaka juga membantu penulis untuk mempertanggungjawabkan kebenaran informasi yang disajikan dalam karya tulis dan memperlihatkan komitmen terhadap sumber yang digunakan dalam penelitian atau analisis.
Susunan penulisannya adalah nama pengarang, tahun terbit, judul buku, tempat terbit (kota), dan nama penerbit.
- Nama Pengarang
Penulisan nama pengarang dilakukan dengan mencantumkan nama akhirnya terlebih dahulu, kemudian disusul oleh nama pertama yang dipisahkan tanda koma.
Contoh :
- Dewi Kiranti Kiranti, Dewi
- Siti Berlian Darma Darma, Siti Berlian
- Joko Abdul Simanjuntak Saputro Saputro, Joko Abdul Simanjuntak
Jika pengarang buku tersebut dua orang, kedua nama pengarang itu dicantumkan dengan membalikan nama pengarang pertama saja sedangkan nama pengarang kedua tetap.
Contoh :
- Andri Herwanto dan Rizki Adrian Herwanto, Andri dan Rizki Adrian
- Azka Rahmat Wibowo dan Restu Ahmad Wibowo, Azka Rahmat dan Restu Ahmad
- S. R. Muhammad dan Wahyu Dani Muhammad, S.R. dan Wahyu Dani
Jika pengarangnya lebih dari dua orang, nama pengarang yang dituliskan adalah nama pengarang pertama yang dibalik disertai dengan singkatan dkk. (dan kawan-kawan) atau et.al.
Contoh :
- Putri Zahra, Mawar Melati, Putri Aziza, Fitri Indah, Vina Safira Zahra, Putri dkk
- Reza Astra Mustofa, Paulus Reinard, Valentino Hendri Mustofa, Reza Astra dkk
Jika buku tersebut disusun oleh seorang editor, maka di belakang nama pengarang dituliskan editor.
Contoh :
- Fajar Ahmad (Editor) Ahmad, Fajar (Editor) atau Ahmad, Fajar (Ed.)
Gelar kesarjanaan tidak dituliskan dalam daftar pustaka. Akan tetapi, gelar keturunan dapat dipakai.
Contoh :
- Dra. Fitri Andini Andini, Fitri
- Budi Putera Setiawan, S. E. Setiawan, Budi Putera
- Drs. Kelvin Syahputra, S. H. Syahputra, Kelvin
- Tan Liem Kie Tan Liem Kie
Apabila pengarang menggunakan singkatan pada namanya setelah nama depan, penulisannya tidak perlu dibalikkan.
Contoh :
- Ir. Lesmana D Lesmana D
- Ir. Lesmana D. Putri Putri, Lesmana D
- Susilawati P., S.Sos. Susilawati P
- Zaskia Bella H., S.S. Bella H., Zaskia
- Lasma A. Wiwied, S.Pd. Wiwied, Lasma A.
- Dra. Th. M. Mulan W. Mulan W., Th. M.
- Tahun terbit
Tahun terbit ditulis setelah nama pengarang, dipisahkan tanda titik dan diakhiri dengan titik.
Contoh : Aris Herman, tahun terbit 2003 Herman, Aris. 2003.
Jika beberapa buku ditulis oleh seorang pengarang, urutan penyusunannya berdasarkan tahun terbit yang terdahulu.
Contoh :
Henry Dermawan, tahun terbit 2005 dan Bandit Panutan, tahun terbit 2003 Panutan, Bandit.2003. Dermawan, Henry. 2005.
Jika beberapa buku acuan ditulis oleh seorang pengarang, sedangkan tahunnya sama, dibelakang tahun itu harus dibubuhkan huruf huruf a dan b sebagai pembeda. Urutannya diutamakan pada huruf pertama judul buku.
Contoh :
Rosidi, Ajip. 1977a. Ciung Wanana.
Rosidi, Ajip. 1977b. Laut Biru Langit Biru.
Jika buku tersebut tidak mempunyai tahun terbit, di belakang nama pengarang dicantumkan frase Tanpa Tahun.
Contoh : Immanuel, Vincent. Tanpa Tahun.
- Judul Buku
Judul buku dituliskan setelah tahun terbit dan dicetak miring atau digarisbawahi, tidak diberi tanda petik.
Contoh: Mustika, Dewi dkk. 1996. Mengenal Alat Musik Tradisional.
Jika judul tersebut adalah judul yang belum dipublikasikan seperti skripsi, tesis, disertasi, judul tersebut tidak dicetak miring atau digarisbawahi, tetapi diberi tanda petik.
Contoh: Bayu, Asep. 1999. "Pentingnya Menabung."
- Tempat terbit
Tempat Terbit (kota) diletakkan sesudah judul dan diakhiri dengan titik dua.
Contoh: Jessica, H.B. 1998. Mengembangkan Bakatku. Jakarta:
Jika tempat terbit itu bukan nama kota, tetapi nama kecamatan, yang ditulis adalah nama Kabupatennya.
Contoh: Irwanto, Didi. 1996. Teknik Penyajian Buku Pelajaran. Bandung:
- Nama Penerbit
Nama penerbit dicantumkan sesudah nama tempat terbit dan diakhiri tanda titik.
Contoh: Saul, Budiman. 1996. Kiat Menjual Mobil. Padang: Intimedia Persada.
Jika lembaga yang menerbitkan buku itu langsung dijadikan pengganti nama pengarang (karena nama pengarang tidak ada), nama penerbit itu tidak perlu disebutkan lagi sesudah tempat terbit. Sesudah tempat terbit diakhiri tanda titik.
Contoh : Lembaga Bina Persada. 1996. Ensikolopedi Penerbitan Indonesia. Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H