Lihat ke Halaman Asli

Budidaya Kerang Hijau di Desa Morosari

Diperbarui: 4 Oktober 2024   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wawancara dengan Pak Slamet/Dok. pri

Foto Pak Slamet dengan Bambu yang dibuat patok/dok. pri

Desa Morosari adalah sebuah desa pesisir yang dikelilingi oleh tambak – tambak yang sering digunakan untuk membudidayakan Kerang Hijau oleh warga sekitar. Desa tersebut berada di daerah Sayung, Kota Demak. Pada hari Rabu, tanggal 2 Oktober 2024 perwakilan dari kelompok kita mengadakan observasi langsung ke lokasi yang sudah disebutkan di atas tadi. Dan kita bertemu dengan Pak Slamet beliau seorang warga setempat yang ikut membudidaya Kerang Hijau,  menurut perkataannya “ Membudidaya Kerang Hijau sangat bagus karena dengan modal yang sangat terjangkau bisa menghasilkan keuntungan yang tinggi”. Cara membudidayanya juga cukup mudah dengan menggunakan bambu dan jaring yang diikat dengan tali dibuat seperti patok dengan metode tancap. Dan adapun dengan cara long line atau menggunakan tali yang dijulurkan kebawah sekitar 2-3 meter.

Proses Budidaya Kerang Hijau cukup mudah. Setelah membuat tempat pembibitan untuk Budidaya Kerang Hijau tinggal menunggu  1-3 bulan untuk mengeluarkan bibit secara alami. Kemudian diumur 5-6 bulan kerang berukuran 1-2 cm yang berarti kerang sudah mulai tumbuh. Di umur 7-9 bulan kerang siap panen. Panenan dari kerang tersebut dijual di pengepul dan pasar sesuai dengan harga tertinggi, harga dari Kerang Hijau sendiri  selalu berubah – ubah yang membuat harga pasar dan harga pengepul berbeda.

Foto bambu yang akan dipasang dengan metode tancap/dok. pri

Foto tambak Kerang Hijau/dok. pri

Pak Slamet memulai lagi Budidaya Kerang Hijau dibulan Mei kemarin karena tahun lalu mengalami gagal panen. Beliau juga memiliki tambak dengan kedalaman kurang lebih mencapai 2-3 meter. Awal mula dalam pembuatan Budidaya Kerang Hijau hanya dengan bermodal 1 truk bambu. Budidaya Kerang Hijau saat ini sudah mencapai 1.000-2.000 patok. Saat ini anggaran Pak Slamet sendiri sudah mencapai sekitar 20 juta rupiah. Untuk Kerang  Hijau yang akan siap dipanen besok dibulan Desember mendatang.

Kerang Hijau juga tidak butuh perawatan khusus cukup di cek secara berkala. Akan tetapi jangan sampai terkena air tawar karena bisa membuat Kerang Hijau itu mati. Pemanenan Kerang Hijau tidak bisa sekali panen tetapi secara bertahap. Sekali panen bisa mencapai sekitar 10 ton Kerang Hijau dengan harga sekitar Rp. 3.000 – 5.000 per kg. Penjualan Kerang Hijau pun relatif sangat mudah karena banyak peminatnya dan banyak pengepul yang mencari Kerang Hijau tersebut. Menurut pendapat bapak Slamet selaku pembudidaya Kerang Hijau di desa Morosari,” Kalau bibit semakin banyak laba akan semakin besar”.

Foto tambak Budidaya Kerang Hijau/dok. pri

Hasil panen Kerang Hijau/dok. pri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline