Industri Oil
Kami dapat memperoleh data kami dari berbagai sumber, dari badan pemerintah terbesar hingga spesialis pemantauan pasokan minyak ceruk independen kecil. Pertanyaan tentang berapa banyak minyak yang tersisa di dunia telah menjadi spekulasi selama industri ini ada.
Bukan hal baru bahwa minyak, seperti batu bara dan gas alam adalah sumber daya yang terbatas. Sifat bahan bakar fosil yang terbatas inilah yang memicu kekhawatiran pasokan minyak. Namun kekhawatiran tentang minyak tidak menjadi faktor dalam perbaikan terus-menerus dari teknologi eksplorasi dan ekstraksi, dan pengembangan metode baru untuk memanfaatkan sumber daya yang terbatas ini.
Supplai Minyak Tergantung Dari Investasi Saat Ini
Investasi dalam hal improvement dan penerapan metode baru dalam pencarian. Namun bagaimana juga tergantung dari harga minyak, ataupun tergantung dari berbagai faktor lainnya.
Mungkin ini terdengar seperti berlawanan dari nurani, tetapi harga minyak yang rendah cenderung memacu improvement yang lebih besar dalam pencarian minyak karena perusahaan bergerak di industri ini berusaha untuk mengingkatkan efisiensi pengeboran dengan mempertahankan atau bahkan menurunkan cost.
Inilah yang kita lihat selama krisis harga minyak 2014 - 2016. Di Amerika Serikat, ini bukan hanya saat banyak yang collapse karena perusahaan eksplorasi dan produksi dengan biaya produksi yang tinggi tidak dapat bertahan dari tekanan harga.
Itu juga merupakan saat inovasi karena mereka yang masih mampu bertahan berjuang untuk bisa menghasilkan produksi yang lebih banyak dengan kapasitas biaya yang sedikit. Banyak pengamat industri saat ini berpendapat bahwa apa yang disebut second shale revolution sebagian besar didorong oleh dorongan inovasi tersebut.
Baca Artikel Lainya di Ruang Analisa
Justru peningkatan dalam eksplorasi inilah yang membuat sulit untuk menentukan dengan tepat berapa banyak cadangan minyak mentah yang tersisa di dunia. Pada 2016, misalnya, U.S. Geological Survey (USGS) memperkirakan ada hingga 20 miliar barel minyak mentah yang belum ditemukan dan dapat diperoleh secara teknis di Wolfcamp Basin.
Dua tahun kemudian, USGS merevisi perkiraan ini menjadi 46,3 miliar barel. Hanya dalam dua tahun, metode pencarian yang digunakan dalam industri shale oil AS telah berubah hingga cukup mampu membuat lebih dari dua kali lipat jumlah minyak yang secara teknis dapat diperoleh kembali pada tahun 2016 dapat diperoleh kembali pada tahun 2018.
Disisi lain, harga juga dapat menghambat perbaikan teknis dalam eksplorasi minyak. Hal tersebut dapat menghalangi pertumbuhan eksplorasi secara umum dimana terjadi ketika siklus industri mencapai titik terendah, dan kita menyaksikannya selama krisis 2014 -2016.