Pengertian Batik menurut Dullah (2002), adalah sehelai kain yang dibuat secara tradisional dan terutama juga digunakan dalam matra tradisional, memiliki beragam corak hias dan pola tertentu yang pembuatannya menggunakan teknik celup rintang dengan lilin batik sebagai bahan
perintang warna.
Menurut Hamzuri (1985), batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan
pada kain dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang.
Berikut serba-serbi tentang batik yang
1. Zat perintang
Zat ini ang sering digunakan ialah lilin atau malam, Kain yang sudah digambar dengan menggunakan malam kemudian diberi warna dengan cara pencelupan.
Setelah itu malam
dihilangkan dengan cara merebus kain. Akhirnya dihasilkan sehelai kain yang disebut batik berupa beragam motif yang mempunyai sifat -- sifat khusus. Pembuatan batik tulis perlu kesabaran dan ketelatenan tinggi. Motif yang dihasilkan dengan cara ini tidak akan sama seperti sketsa awal. Batik cap dibuat dengan memakai cap motif batik yang terbuat dari tembaga. Batik lukis dengan
melukiskan motif memakai malam pada kain putih
Batik tradisional sebagai warisan budaya memiliki nilai kearifan yang menarik untuk
diteliti dari segi proses, motif, warna, ornamen, dan fungsi dari sehelai batik. Pada batik Tradisional pun susunan motifnya terikat oleh suatu ikatan tertentu dan dengan isen -- isen tertentu.
Berdasarkan terminologi secara harfiah, batik ialah gambar yang dihasilkan dengan menggunakan alat canting dan berasal dari bahan berupa lilin sebagai penahan warna.
Pada awalnya, batik tulis hanya dikerjakan oleh puteri keraton sebagai pengisi waktu luang, kemudian menyebar juga kepada abdi dalem Batik sebagai salah satu karya seni budaya bangsa telah berkembang sesuai dengan zaman. Hal ini membuktikan bahwa batik sangat dinamis dapat berkembang sesuai dimensi ruang, waktu, dan bentuk. Sultan Hamengkubuwono VII telah
menetapkan pakem -- pakem batik tradisi . Pakem tersebut dituliskan didalam rijksblad pada tanggal 3 Mei 1927.
Dalam batik tradisi, motif Parang masih menjadi dominan. Motif Parang dibagi menjadi atas tiga bentuk. Yaitu: Parang Rusak Barong, Parang Gedreh, Parang Klithik. Untuk motif para prajurit ialah Semen Gedhe Sawat Gurdha, Udan Liris, Rujak Senthe
dan Parang -- Parangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI