Komunikasi merupakan aktivitas pertukaran pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media ataupun tanpa media (komunikasi langsung). Sedangkan Ilmu Komunikasi adalah pengetahuan-pengetahuan yang menjadi dasar dari pengertian komunikasi.
Ilmu Komunikasi telah melalui tiga tahap perkembangan, yaitu: retorika, publistik, dan jurnalistik. Perkembangan dari Ilmu Komunikasi ini tentunya melahirkan peluang-peluang. Peluang tersebut adalah Ilmu Komunikasi sebagai ilmu masa depan dan Ilmu Komunikasi sebagai penelitian.
Namun, pertanyaannya adalah Akankah Ilmu Komunikasi memiliki peran yang sama sebagai ilmu masa depan dan penelitian dimana perkembangan teknologi semakin pesat?
Dalam kajian studi Ilmu Komunikasi oleh Deddy Mulyana disebutkan bahwa peluang Ilmu Komunikasi sebagai ilmu masa depan adalah dikaji dari pembaharuan matakuliah nya. Salah satu contoh pembaharuan mata kuliah Ilmu Komunikasi adalah broadcast, lebih fokus pada konsentrasi. Kampus yang menyediakan konsentrasi broadcasting adalah UNAIR, UNPAD, UGM, dan beberapa kampus lainnya. Konsentrasi Broadcasting ini lebih kepada penyiaran pesan.
Perkembangan teknologi, khususnya teknologi yang sangat pesan dari zaman ke zaman tentunya berpengaruh terhadap proses komunikasi manusia sekarang ini. Dari segi kecanggihan ini sendiri, teknologi memberikan banyak kemudahan, termasuk dalam kemudahan berkomunikasi. Namun kemudahan dalam berkomunikasi ini juga memberi kelemahan yaitu, teknologi komunikasi ini sering kali mendekatkan orang yang jauh dan menjauhkan orang yang dekat.
Dampak dari teknologi ini juga dilihat dari penurunan moral dan rasa kemanusiaan. Hal ini dapat kita lihat seperti beredar berita di sosial media dimana menunjukkan pertengkaran di media sosial, terlihat kedua belah pihak yang sedang bertengkar saling mengumbar aib pihak lain. Lain dari itu, netizen yang menyaksikan hal tersebut bukan mencoba menenangkan keadaan, mereka malah saling menyerang kubu yang tidak didukung.
Namun bagaimana pun tantangan dalam peluang Ilmu Komunikasi, menurut saya sebagai penulis sendiri, studi Ilmu Komunikasi masih memilki peran penting sebagai ilmu masa depan. Mau darimana pun aspeknya, komunikasi pasti akan selalu terjadi. Hal ini dapat dilihat dari bentuk-bentuk komunikasi itu sendiri, yakni: komunikasi verbal (yang diucapkan secara langsung) dan juga komunikasi non-verbal (bahasa tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, dan cara berkomunikasi lainnya).
Tidak hanya itu, komunikasi baru seperti komunikasi media baru (new media) tetap membantu manusia berkomunikasi dengan yang lain meski media yang menjadi penghubungnya. Apapun bentuk komunikasi-nya, Ilmu Komunikasi tetap memilki peluang di masa depan.
Valeshia Trevana – 200904103
Ujian Akhir Semester Etika Filsafat dan Komunikasi
Dosen : Maulana Andinanta Dalimunthe, S.I.Kom, M.A