Mewujudkan Keadilan Sosial di Indonesia dengan Melihat Pancasila sebagai Proses Terbalik

Beberapa orang berpendapat pancasila adalah ideologi yang paling sempurna tetapi juga yang paling sulit dicapai. Saya setuju dengan pendapat tersebut, akan tetapi, pancasila sangat mungkin dicapai apabila pancasila dilihat sebagai sebuah proses. Pancasila memiliki 5 sila: ketuhanan yang mahaesa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Banyak sekali orang berpendapat, pancasila dapat tercapai apabila setiap manusia indonesia memiliki agama sehingga pada akhirnya tercapai keadilan sosial. Tetapi, apakah mungkin apabila prosesnya dimulai dari sila ke-5 dahulu? Wawancara Kick Andy dengan Basuki Tjahaya Purnama tahun 2012 ketika sedang mencalonkan diri sebagai wakil gubernur Jakarta, beliau mengatakan ayahnya mengajarkan soal perbedaan konsep keadilan sosial daripada bantuan sosial. Keadilan sosial adalah sebuah bentuk mencegah seorang individu dari serangan pihak lain, artinya tercipta sebuah sistem perlindungan sosial yang menciptakan keamanan bagi setiap orang sehingga memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang tanpa perlu berada dibawah ancaman pihak lain. keadilan sosial kemudian dapat berwujud dalam kebijakan Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar, dimana orang miskin dapat memiliki akses pendidikan dan kesehatan tanpa perlu dibawah ancaman ketidak mampuan ekonomi. Lalu pertanyaannya, apakah dengan nilai keadilan sosial yang terwujud dalam Kartu Jakarta Sehat dan Karta Jakarta Pintar akan menciptakan kondisi yang ideal? Tidak! Kebijakan baik seperti ini perlu payung hukum untuk dilindungi dari pihak yang melawan. Mekanismenya adalah dengan membuat perundang-undang yang disusun didalam Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pihak eksekutif, yang melaksanakan kebijakan tersebut, memusyawarahkan kebijakan keadilan sosialnya untuk mencapai solusi terbaik di Dewan Perwakilan Rakyat tersebut. Dengan begitu Dewan Perwakilan Rakyat harus lebih bijak dalam memberikan masukan terbaik. Dalam tahap ini, proses sila keempat telah dicapai. Ketika sila keempat berhasil diwujudkan di banyak daerah di Indonesia, maka keberhasilan kebijakan keadilan sosial di masing-masing daerah akan mempengaruhi atau menginspirasi kebijakan di daerah lainnya. Dan secara ajaib, seluruh daerah menjadi saling membutuhkan masukan satu sama lain untuk saling menguatkan. Ditahap inilah, rasa persatuan Indonesia tercapai. Atmosfer yang digambarkan di paragraf diatas adalah hasil dari sebuah rezim. Rezim adalah sebuah sistem untuk mengerjakan sesuatu yang diturunkan dari atas ke bawah. Di bawah rejim keadilan sosial ini, seluruh daerah berlomba untuk menunjukkan kebijakan keadilan sosial yang terbaik. Logikanya, untuk membuat kebijakan keadilan sosial yang terbaik maka diperlukan sumber daya manusia yang terdidik dan menjunjung rasa keadilan. Sehingga, individu di dalam Indonesia akan berusaha untuk semakin pintar dan modern begitu juga lebih menghargai rasa keadilan. Ditahap inilah, kemanusiaan yang adil dan beradab akan terwujud. Ketika sila kedua berhasil diwujudkan, maka individu di Indonesia telah mencapai kondisi masyarakat madani. Saya memahami masyarakat madani sebagai suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya. Sehingga, ketika masyarakat berhasil membangun pemerintah dan dapat merasakan keuntungan dari sumber daya alam yang dimilikinya, maka masyarakat akan mencapai kesadaran untuk berterimakasih kepada pemberi kehidupan atau Tuhan. Kesadaran akan kekuasaan Tuhan yang telah memberikan berkat sebuah negeri bernama Indonesia kemudian membuat masyrakat mengakui kekuatan Tuhan yang maha esa. Sehingga, pada tahap ini, masyrakat akhirnya mengerti sila pertama Indonesia bahwa pemberi kehidupan adalah zat yang paling mahaesa. Kesimpulannya, pancasila dapat dilihat sebagai sebuah proses. Artikel ini melawan pemikiran umum yang beranggapan untuk mewujudkan pancasila, kebijakan haruslah mewujudkan sila pertama terlebih dahulu. Tetapi, artikel ini menjelaskan proses pencapaian pancasila bisa diwujudkan dengan mengutamakan sila kelima dan berdampak sampai sila pertama. Sehingga, intinya artikel ini menjawab kemungkinan apabila proses pencapaian pancasila dapat dimulai dari sila ke-5 terlebih dahulu.