Lihat ke Halaman Asli

Sabar Merangkul Egois

Diperbarui: 27 Oktober 2023   15:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sering kita jumpai bahkan kita alami sendiri untuk bisa menaikkan kesabaran demi merangkul egois  yang ada dalam jiwa, perlu kita tahu sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh.[1] Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya,

Banyak sekali pengalaman kita sehari-hari  untuk belajar sabar, kita sudah tidak asing lagi dengan ucapan Kesabaran harus seluas dan sedalam lautan, kedengarannya sederhana sekali tetapi untuk mengetahui atau mengukur kesabran yang dimiliki jiwa ialah dengan egois  yang ada dalam dirinya sendiri, nah  Egois adalah kecenderungan untuk memprioritaskan keinginan dan kebutuhan sendiri di atas kebutuhan dan keinginan orang lain. Kedua sifat ini ibarat tak ingin berdampingan atau berjalan bersama-sama.

Terkadang egois ingin melangkah sendiri, bekerja sendiri tanpa ada sesuatu yang menemaninya..sebenarnya kesabaran itu ada dalam diri tapi karena egois yang tinggi, menutup jalan bagi kesabaran untuk keluar...

Egois yang tinggi akhirnya membuat suatu keputusan dengan ceroboh dan bisa saja membuat kesalahan yang sebenarnya tidak kita inginkan..apakah jiwa ini  sifanya egois?????

Ketika egois menguasai diri ,apa saja yang kita miliki akan hilang bahkan bisa membuat jalur akal  pikiran  tidak berguna lagi,.. Hal yang perlu di latih ialah keluarkan kesabaran yang dimiliki jangan diamkan  bahkan menutup jalan keluarnya..hadirnya kesabaran bisa membuat jiwa tenang , damai, rileks, dan apa yang kita lakukan bisa berjalan dengan baik tanpa ada resiko kehilangan yang besar..

Kebanyakan saat jiwa bertemu dengan situasi tertekan lebih cenderung mengeluarkan egois lebih dahulu ketimbang memberikan jalan bagi kesabaran untuk bisa keluar ,,ujung-ujungnya jiwa akan menyesal dengan resiko yang diterima tapi semuanya  suadah terjadi ,penyebabnya terlalu lama dikuasai oleh egois, di titik ini  barulah jiwa  sadar ternyata  mempunyai kesabaran yang  tidak di pergunakan.

Tentunya kesabaran sangat diperlukan ,,jiwa jangan pernah menolak untuk sabar,sebesar apapun egois itu ,rangkul egois dan  letakkan diatas dasar kesabaran maka dengan perlahan-lahan egois itu akan mencair dengan sendirinya..egois tak dapat menandingi kekuatan kesabaran yang luar biasa hebatnya.

Jadikan kesabaran dan egois sebuah pasangan yang selalu berjalan bersama-sama, dengan merangkul egois jiwa ini tak perlu kuatir dan tak perlu cemas saat bertemu dengan keadaan yang tertekan.. seberkas cahaya kesabaran akan mampu memberikan harapan serta ketenangan yang luar biasa dalam jiwa..

Kesabaran tidak membuat jiwa kalah akan tetapi biarkan kesabaran melingkupi  jiwa dan membersihkan egois berlebihan yang masih melekat ,, serta akan merangkul egois dan beritahu bahwa kesabaran yang kecil mempunyai kekuatan membawa kedamaian yang besar dibandingkan egois yang besar akan memberikan risiko kehilangan yang besar juga bagi jiwa yang sehat ini.

Jiwa ini tidak tidak ingin egois membuat sebuah kehilangan tetapi Bertumbuh, berkembanglah kesabaran didalam jiwa serta rangkullah egois   karena jiwa ini membutuhkan hadirnya kedamaian dan ketenangan untuk mencapai  puncak kebahagiaan abadi..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline