Lihat ke Halaman Asli

Tovanno Valentino

TERVERIFIKASI

Hanya Seorang Pemimpi

Capres atau Cawapres Harus Paham Kawasan Timur Indonesia!

Diperbarui: 9 November 2022   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sinarharapan.net Minggu (6/11/2022).(ist) 

Pernyataan ini diungkapkan Dipl.-Oek. Engelina Pattiasina dalam froum diskusi terbatas yang diinsiasi oleh Archipelago Solidarity Foundation di Jakarta, Minggu (6/11/2022), yang dihadiri oleh beberapa cedikiawan yang berasal dari kawasan Timur Indonesia secara pribadi, antara lain dari Papua, Papua Barat, NTT dan Maluku. Seperti di beritakan dua media online yaitu,

Sinarharapan.net (7/11/2022) dengan tajuk berita “Tidak Mau Miskin Permanen, Kawasan Timur Perlu Galang Solidaritas Oceania”  

wartaekonomi.co.id ( (7/11/2022) dengan tajuk berita “Wejangan Buat G20 dan Next Jokowi, Oceania Dibutuhkan Guna Maksimalkan Potensi Indonesia Timur!”  

Sebelum mengurai opini saya tentang judul berita yang perlu saya pribadi pahami secara baik, dengan mencerna hasi dari pertemuan tersebut, saya awali dengan pernyataan Engelina, sebagai inisiator pertemuan ini. Selengkapnya menurut Engelina

Kalau tidak paham kawasan timur, sebaiknya jangan coba-coba jadi capres atau cawapres, karena tidak akan menyelesaikan masalah. Apalagi, kalau hanya mau melanggengkan kekuasaan dan korporasi. Jangan begitu ya, karena persoalan di kawasan timur nyata adanya.

Pernyaatan yang blak-blakan, cenderung “keras” dapat dimaknai semua orang sesuai presepsinya masing-masing. Namun bagi saya yang belakangan ini mengikuti pernyataan-pernyataan Engelina yang tak kurang cukup keras juga, bukan saja saat ini, namun telah ia kemukakan dalam banyak pemberitaan, artikel yang secara umum memperjuangkan masalah sosial, ekonomi dan terlebih kemiskinan di kawasan Timur Indonesia, khususnya Maluku.

Apa sebabnya? Sebagai Peneliti, ekonom, Pemerhati berbagai bidang yang ia kuasai, dan tak lupa juga Engelina adalah seorang pegamat politik dan kebijakan pemerintah, karena berbagai latar belakang pengalamannya di bidang politik baik sebagai kader partai dan sempat menjadi anggota DPR/MPR serta memimpin Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Sehingga ia cukup paham  tentang berbagai masalah nasional, internasional terutama juga kebijakan pemeritah

Sehingga syarat menjadi Capres dan Cawapres yang terucap olehnya, boleh jadi diartikan suatu akumulasi kekecewaan yang ia amati dan terjun langsung menelitinya, mengenai kondisi kawasan Timur Indonesia, yang sudah lama ia suarakan, dalam berbagai kesempatan yang secara nyata (baik laporan BPS maupun kenyataan dilapangan) stagnan  dalam persoalan pemerataan pembangunan dan terelebih lagi kawasan ini merupakan kawasan yang termiskin di Indonesia dalam waktu yang cukup lama.

Tentu saja, Engelina mengharapkan suatu perbaikan yang sistmatis, strategis, terukur dalam program-program pemerintah akan datang. Jadi bagi saya cukup beralasan, jika calon Capres dan Cawapres medatang harus memahami persoalan di kawasan Timur Indonesia secara baik dan bila perlu menunjukan perhatian penuh. Karena Kawasan ini merupakan masa depan Indonesia bahkan dunia, karena berbagai faktor terkhususnya kekayaan alam baik di laut, di dalam laut maupun di darat.

Pernyataan Egelina ini, didukung dengan pernyataan salah satu peserta forum diskusi. kandidat Dr. Laus Calvin Rumayom.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline