Lihat ke Halaman Asli

Tovanno Valentino

TERVERIFIKASI

Hanya Seorang Pemimpi

Data adalah Mata Uang Dunia yang Baru, Jangan Biarkan Diri Anda Dimanfaatkan!

Diperbarui: 9 Januari 2022   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Shutterstock via KOMPAS.com)

Anda mungkin belum lama ini, sempat membaca tulisan saya yang berjudul "Mengurusi Kebutuhan Teknologi Presiden AS: Rumit, Ketat dan Juga Ada Cerita Lucunya" yang diganjar artikel utama oleh admin kompasiana (4/01/2022) 

Di mana saya gambarkan begitu ketatnya Pihak Pengamanan Presiden bekerjasama dengan NSA (National Security Agency) USA Berusaha keras untuk memenuhi keinginan preseiden negara adikuasa dan adidaya di dunia ini dalam pemanfaatan peralatan teknologi khususnya smartphone, namun dengan modifikasi pengamanan yang super ketat.

Dalam paparan saya sempat saya singgung pendapat dari, Dosen Harvard Kennedy School, Bruce Schneier. Yang mengatakan "Kemungkinannya nol, bahwa [Rusia] tidak menargetkan para pemimpin dunia,"

Dia juga menekankan bahwa di era saat ini apalagi smartphone dan perangkat IoT (Internet of Thing), semuanya memang rawan untuk di retas. Pokoknya sekali device terhubung dengan internet, terbuka peluang baik data dan informasi diperoleh oleh mereka yang sangat berkepentingan dalam bisnis pertukaran data, untuk kepentingan perolehan pendapatan iklan bertarget dan tujuan lain yang lebih strategis dalam memetakan kondisi suatu negara.

Pendapat sang pakar ini, belakangan ini bagi Anda yang aktif berselancar dan melakuakan browsing dan login dari browrser device yang tidak aman, baik dari device sendiri maupun orang lain (Laptop, PC, smartphone), dan ketika membuka media sosial Anda dan email anda, ada peringatan bahwa ada kecerugaan bahwa akun anda tersebut sempat dimasuki oleh "hacker" katakannlah begitu.

Sehingga anda diminta untuk mengganti password atau mengevaluasi keamanan semua akun online Anda yang digunakan disemua device. Saya yakin Anda akan menemukan bahasa atau lokasi yang di sebutkan penyedia layanan, adalah mereka yang berasal dari Rusia.

Ini ada benarnya, dan kejadiannya massal. Saya pun mengalaminya, sekalipun sudah memasang proteksi yang cukup ketat. Kecuali pada satu laptop saya yang memang clean karena digunakan untuk kerja, aplikasi serta email yang digunakan berbeda serta jarang melakukan browsing. Namun di laptop yang biasanya digunakan untuk beselancar termasuk smaprtphone, saya temukan peringatan seperti itu. Apakah Anda mengalaminya juga?

Kemudian pertanyaanya, apakah ada ketakutan jika email penting Anda dibobol, apalagi untuk kerjaan dan media sosial yang biasa digunakan untuk having fun di retas? Tentu ada dong?

Ada teman yang super cueknya, mengatakan "saya siapa sih, mau diretas ya diretas saja. Wong nggak penting-penting amat". Saya hanya memberikan pertanyaan simple, jika email anda untuk kerjaan atau aplikasi yang disediakan oleh persuahaan diretas, terus gimana?

Belum lagi kalau tidak diurus baik-baik pengamanannya, jangankan yang online. Yang disimpan di laptop Anda saja rentan terhadap serangan "Virus" Ransomware yang bagi saya sangat menakutkan. Karena jenis malware ini akan menggunakan metode enkripsi untuk menyimpan dan menyembunyikan informasi (file apa saja) sebagai sebagai tahanan.

Filenya tidak bisa dibuka, haru ditebus sama yang "hacking" baru dikasih kode untuk membuka edkripsi file-file anda. Ingat si penjahat "ransomware" akan mengenkripsi data penting dari perangkat korban dengan kunci yang hanya dimiliki oleh pelaku kejahatan siber itu. Catat, ya. Apa sudah tau? Syukur, dan mudah-mudahan nggak kena attack!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline