Lihat ke Halaman Asli

Tovanno Valentino

TERVERIFIKASI

Hanya Seorang Pemimpi

Saatnya Anda Sadar dan Berhati-Hati, Facebook Sudah Banyak Memakan Korban!!

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


[caption id="attachment_147628" align="aligncenter" width="650" caption="Ilustrasi - prav-talks.com"][/caption]

Hmm sebenarnya udah lama pengen  nulis yang kayak begini ini, cuman mikir aja terlalu menggurui banyak orang. Lagian kayaknya pernah dibahas dimana-mana. Tapi karena kejadian ini terjadi lagi, jadinya gemes pengen nulis lagi. Namun sekali lagi ga bermaksud menggurui siapapun, atau mengulang-ulang sisi negatif dunia maya yang sudah sering and baca atau denger. Intinya, semua memiliki hak untuk mengekpresikan diri di dunia maya. Apapaun jenisnya. Singkatnya, ini hanya sekedar sharing saja dan mengingatkan kembali.

Kejadianya belum lama, November 2011. Dian (nama samaran) membuat status Facebook "I fell in love with you after our very first working day together". Tadinya teman-temannya Dian menduga status ini ditujukan untuk suaminya. Dian sendiri menanggapi beberapa komentar dengan santainya seolah-olah membenarkan dugaan mereka. Tanpa di duga, pernyataan ini kemudian menyebabkan konflik keluarga yang besar.  Suami Dian "terpaksa" melakukan kekerasan di dalam rumah tangga (KDRT) lantaran percecokan yang memancing emosi keduanya. Dian mengaku bahwa status itu ditujukan untuk salah seorang teman kantornya.

Bisa anda bayangkan kemudian kondisi keluarga ini. Terancam perceraian, anak-anak kehilangan pegangan, stress dan segala efek buruk dari sebuah keluarga yang kandas. Siapa saja pasti ga ingin hal seperti ini menimpa keluarga mereka.

Jujur, setelah mengamat-amati dan menggali berbagai informasi mengenai permasalahan yang sama. Justeru kaum perempuanlah yang banyak mendapat akibat langsung oleh  keteledoran seperti ini. Walau ada juga pria juga yang mengalami hal seperti ini, namun ga sebanyak yang dilakukan perempuan. Mungkin data saya kurang lengkap, tetapi ini kenyataan yang saya dapat.

Perbuari 2011, tiga orang siswi kelas III  SMU Negeri I Jatinom Klaten dikeluarkan dari Sekolah gara-gara mendiskreditkan sekolahnya melalui status Facebook, di sini. Belum juga sebulan, Maret 2011, kembali lagi tiga siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pembangunan, jalan Pajajaran, Bogor Utara, Kota Bogor di keluarkan dari sekolah karena hal yang sama di sini. Oktober 2011, seorang suami asal Texas, Amerika, menyerang istrinya (KDRT) karena status facebook di sini.

Kejadian menghebokan lainya, Juli 2011,Gara-gara ejek-ejekan melalui status Facebook, pemuda dua desa terlibat bentrok di Kabupaten Badung, Bali, di sini. Di bulan yang sama, gara-gara satsus Facebook, satu keluarga kemalingan, harta bendanya digondol maling di Inggris. di sini.

Di dunia olah raga, Mei 2011, gara-gara status Facebook seorang pemain sepak bola tim junior Polisportiva Gambatesa di Italia dihukum larangan bertanding. Bahkan klub nya dijatuhkan denda sebesar 200 euro, di sini.

Pada Mei 2011, Menurut Humas Pengadilan Agama Bandung, angka perceraian di Bandung meningkat lantaran Facebok. Kebanyakan yang bercerai adalah pasangan suami istri muda yang dilatarbelakangi kecemburuan, baik suami yang cemburu melihat akun facebook istri maupun sebaliknya. di sini

Belum lama ini, Oktober 2011. Gara-gara komentar di status Facebook, guru honorer di Parepare diberhentikan kepala sekolahnya. Ismawati, 28 tahun, guru Sekolah Dasar Negeri 29, Kelurahan La Padde, Kecamatan Ujung Kota Parepare. Dia mengomentari status Facebook anak kepala sekolah di sini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline