Lihat ke Halaman Asli

Tovanno Valentino

TERVERIFIKASI

Hanya Seorang Pemimpi

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaikan anggur dalam cawan Setiap teguknya menawarkan dahaga ketika semakin banyak diminum Kemabukan membuat tak sadar diri

Pujian sudah menjadi candu hidup Napsu memenjarakan akal sehat Kesombongan membutakan mata Ego menjelma menjadi penyakit akut

Sirna sudah mentari kejujuran Menggelapkan hati menjadi dengki Sinarnya membakar emosi jiwa Menyengat kulit pendaki keangkuhan

Kata menjadi pembunuh mematikan Lidah menjadi racun yang berbisa Mulut menjadi ringan berujar fitnah Tulisan menjadi kedok kemunafikan

***

Disaat lengah dan Terjerembab Teriakan membisingkan telinga Mengusik setiap jiwa yang mengalah Mencari simpati tak mau kalah

Menjerit dengan segala cara Menjebak si lemah dengan tipu daya Memenuhi hasrat Kepuasaan sesat

ketika sudah tak berdaya Apa yang mau dikata ? Airmata serasa percuma saja Sesak menekan dada Jiwapun menjadi hampa

penyelesalan Selalu datang terlambat

***

Kamu dan aku sama saja Kita semua tak ada bedanya Jejak itu meninggalkan bekas Menyisakan luka Dan sakit Menggores banyak hati tanpa perduli Semua karena kuasa ego diri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline