Aku tidak mengerti harus bagaimana agar kamu mengerti kalau aku sedang membutuhkanmu saat ini.
Aku tidak pandai berbicara secara langsung, kalau beban pikiranku benar-benar berat sekarang.
Kegagalanku dalam mempertahankan loyalitas terhadap pekerjaan ini membuat pikiranku dipenuhi segala macam hal,ini-itu,yang baik dan yang terburuk.
Aku bingung harus bertindak apa untuk memperbaiki reputasiku di depan orang-orang ini.
Tidakkah kamu tahu,senyum dan tawaku waktu itu hanya sebagai topeng dibalik kehancuran perasaanku ketika kegagalan melanda pada waktu kejadian itu.
Aku tahu apa yang harus ku lakukan dengan kewajibanku yang utama sebagai mahasiswi Aku tidak mungkin meninggalkan kuliahku untuk berlama-lama menemuimu.
Aku tidak mungkin rela meninggalkan pelajaranku untuk membuang waktuku dan memeluk dirimu berjam-jam
Aku memang mencintaimu, tapi aku tidak akan membiarkan cintaku membunuh hidup dan masa depanku sendiri.
Kita sudah merancang impian kita masing-masing, dan berjanji akan mencapainya,dan aku tidak mungkin lupa tentang itu
Aku pun tahu kamu membutuhkan waktu istirahat lebih banyak dan waktu untuk mengurus keperluanmu sendiri, tapi aku hanya butuh 1 jam, bahkan mungkin kurang dari itu.
Tidakkah kamu mengerti kalau pagi ini aku cuma mau menemuimu sebentar saja, melihat wajahmu, memelukmu sedikit, Hanya sedikit, beberapa menit saja,setelah itu aku akan pergi dan melaksanakan kewajibanku disini.
dan mungkin pada akhirnya kamu tidak akan mengerti bahwa obat lelahku sesungguhnya adalah. . . kamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H