Lihat ke Halaman Asli

Valentina tambun

Mahasiswa Universitas Mercu Buana

K10_Aplikasi Kemandian diri Lawrence Kohlberg's

Diperbarui: 4 November 2022   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahan pribadi melalui canva.com/design

Nama Dosen: Apollo, Prof. Dr,M.Si.Ak
Nama: Valentina Tambun
Nim: 42321010001
Universitas Mercu Buana

Lawrence Kohlberg's Stages of Moral Development

Apa saja teori Kohlberg?

Teori Kohlberg mengusulkan bahwa ada tiga tingkat perkembangan moral, dengan masing-masing tingkat dibagi menjadi dua tahap. Kohlberg menyarankan bahwa orang-orang yang bergerak melalui tahap-tahap ini dan didalam urutan yang tetap, memiliki pemahaman moral terkait dengan perkembangan kognitif. Terdapat tiga tingkat penalaran moral diantaranya prakonvensional, konvensional, dan pascakonvensional.

Dengan menggunakan tanggapan anak-anak terhadap serangkaian dilema moral, Kohlberg menetapkan bahwa alasan di balik keputusan tersebut merupakan indikasi perkembangan moral yang lebih besar daripada jawaban yang sebenarnya. Lawrence Kohlberg (1958) menyetujui teori Piaget (1932) mengenai perkembangan moral pada prinsipnya tetapi dia juga ingin mengembangkan ide-idenya lebih jauh. 

Lawrence menggunakan teknik mendongeng Piaget untuk menceritakan kisah orang-orang yang dimana melibatkan dilema moral. Dalam setiap kasus, ia menyajikan pilihan untuk dipertimbangkan, misalnya, antara hak beberapa otoritas dan kebutuhan beberapa individu yang layak diperlakukan tidak adil. Salah satu cerita Kohlberg (1958) yang paling terkenal menyangkut seorang pria bernama Heinz yang tinggal di suatu tempat di Eropa.

Kohlberg mengajukan serangkaian pertanyaan seperti:

1. Haruskah Heinz mencuri obat itu?
2. Apakah akan mengubah sesuatu jika Heinz tidak mencintai istrinya?
3. Bagaimana jika orang yang meninggal adalah orang asing, apakah ada bedanya?
4. Haruskah polisi menangkap ahli kimia karena pembunuhan jika wanita itu meninggal?

Dengan cara mempelajari jawaban dari anak-anak dan dari berbagai usia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Kohlberg pikir akan menemukan bagaimana penalaran moral seseorang berubah seiring bertambahnya usia. Subjek penelitian atau sampelnya terdiri dari 72 anak laki-laki di Chicago yang kira-kira berusia 10-16 tahun, dan 58 di antaranya ditindaklanjuti pada interval tiga tahunan selama 20 tahun (Kohlberg, 1984).

Setiap anak laki-laki di wawancara selama 2 jam berdasarkan sepuluh dilema. Apa yang terutama menarik perhatian Kohlberg bukanlah apakah anak laki-laki itu menilai tindakan itu benar atau salah, tetapi alasan yang diberikan untuk keputusan tersebut. Dia menemukan bahwa alasan-alasan ini kerap berubah seiring dengan bertambahnya usia anak-anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline