Lihat ke Halaman Asli

Alih

Diperbarui: 11 Juli 2024   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perang memperebutkan wilayah tak kunjung usai. Apa yang orang dengan kedudukan tinggi pikirkan dengan perang yang tak kunjung selesai ini selain kemenangan? Rakyat seperti kita harus bertahan hidup dengan melakukan apapun, padahal tidak banyak hal yang dapat dilakukan selama perang berlangsung. 

Sudah tiga tahun aku menjadi asisten di gedung ini. Bukan gedung mewah yang memiliki banyak hiasan, menunjukkan orang yang tinggal didalam memiliki pangkat. Gedung tempat aku bekerja bisa disebut layak, meskipun saat hujan deras kami harus menyelamatkan barang medis terlebih dahulu. 

"Abela, ambil kain kasa di rak nomor dua lalu berikan ke ruangan nomor 27."

"Abela bantu aku membersihkan luka ini"

"Abela panggil perawat yang lain, ini darurat."

"Abela data pasien yang baru datang!"

"Abela bantu bangsal sebelah, kami bisa menanganinya."

"Terimakasih atas kerja keras kalian"

Akhirnya, para pejuang yang di transfer dari camp area telah kami obati. Mereka hanya perlu istirahat dan sesekali kami melakukan pengecekan. 

"Kau belum makan Abel, "

"Terimakasih sudah mengingatkan Susan"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline