Lihat ke Halaman Asli

Renungan diri: Pendidikan moral anak, tanggung jawab siapa?

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


  • Pelajar SMP di Kampar Riau ikat dan perkosa 3 bocah (detik.com, Selasa 27 Mei 2014)
  • Seorang bocah perempuan yang berusia 6 tahun menjadi korban perkosaan 3 siswa Sekolah Dasar (SD) di Medan (detik.com, Jumat 10 Mei 2014)
  • Bocah kelas 3 SD perkosa anak TK di Sukabumi (jppn.com, 9 Mei 2014)

Hampir setiap hari kita membaca berita-berita seperti di atas baik di media cetak maupun digital. Miris hati membacanya, sudah begitu hancurkah anak bangsa kita?  Lalu, bila sekarang sudah seperti ini, bagaimana dengan generasi selanjutnya? Sebagai orangtua, kita pasti bertanya: apa yang salah?

Membaca komentar para pembaca berita-berita tersebut diatas, banyak mempertanyakan dimana peran pemerintah dan pendidik dalam mendidik moral dan budi pekerti anak? Pertanyaannya: benarkah pendidikan moral anak sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah, terutama sekolah?

Untuk lebih realisitis, mari kita coba hitung-hitung penggunaan waktu anak-anak kita:


  • Usia 0-3 tahun: seluruh waktu dihabiskan untuk tidur, dan bermain
  • Usia 3-6 tahun: 3-4 jam di sekolah, 8-10 jam untuk tidur, 10-13 jam untuk lainnya
  • Usia 6-12 tahun: 5-6 jam di sekolah, 8-10 jam untuk tidur, 8-11 jam untuk lainnya

Dari data diatas, terlihat bahwa sesungguhnya sebagian besar waktu anak (lebih dari 75% ) dihabiskan di rumah, bukan di sekolah. Karena itu sangat kurang tepat kalau kita membebankan seluruh pendidikan moral anak pada sekolah. Pendidikan moral anak lebih banyak dilakukan di rumah dan merupakan tanggung jawab orangtua/keluarga.

Bersyukur bagi anak-anak yang memiliki orang tua yang rela terus mendampinginya selama di rumah dan menggunakan waktu-waktu yang tersedia untuk mengajarkan moral dan budi pekerti yang baik. Bila itu tidak terjadi, yang harus dipikirkan: dengan siapa atau apa anak menghabiskan 75% waktunya di rumah, televisi, video game, internet (unlimited dan uncencored)? Lalu, bagaimana dengan pendamping anak selama orangtua tidak di rumah: apakah mereka memiliki standard moral (bukan hanya keagamaan) dan budi pekerti yang baik?

Bagi yang belum memiliki anak ataupun sudah lepas dari tanggung jawab mendidik anak, mari kita pikirkan: apa yang bisa kita lakukan untuk membantu pendidikan moral dan budi keponakan atau cucu kita?

* Wujud keprihatinan atas moral anak-anak bangsaku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline