Sebuah kabin yang bermaterialkan kayu dan baja dimana dapat menampung hingga dua orang ini telah terpasang pada jalan-jalan di kota Ulm, Jerman sejak 8 Januari. Hal ini bertujuan untuk memberikan tempat tidur yang nyaman sehingga dapat dijadikan tempat tinggal semalam serta dapat melindungi para tuna wiswa dari angin serta hawa dingin ketika cuaca mulai memburuk. Tindakan ini perlu dilakukan, karena beberapa dari para tuna wisma tidak dapat mengakses tempat penampungan tunawisma kebanyakan, dikarenakan faktor psikologis atau karena mereka memiliki hewan peliharaan. Flaco Pross sebagai desainer sleeping pods ini juga mengklaim bahwa kabin ini sangat mudah digunakan, sehingga orang yang membutuhkan tidak perlu mengisi formulir atau mendaftar dalam mengaksesnya.
Ulmer Nest atau nama lain dari sleeping pods yang dibuat pertama kali, yaitu 2 tahun yang lalu memiliki beberapa kekurangan karena tidak memiliki insulasi thermal pada interiornya. Hal ini menyebabkan penghuni tidak dapat tidur dengan lelap. Oleh karena itu, para perancang melakukan perubahan pada desain pertama mereka dengan memberi insulasi thermal agar dapat menjamin sedikit kelembapan dan lebih banyak suhu panas didalamnya. Kabin ini juga memiliki penerangan, bel sinyal alarm dan sistem ventilasi. Tak lupa telah dilengkapi juga dengan sensor yang dapat memantau suhu, kelembaban, tingkat asap dan karbon dioksida serta sistem verifikasi elektronik sehingga penghuni yang menggunakannya dapat mengunci kabin ini dari dalam.
Ulmer Nest ini bagaikan rancangan masa depan karena inovasinya yang dilengkapi dengan panel surya, dimana memungkinkan (setidaknya) penggunaan energi netral di siang hari untuk penghematanan energi. Kabin ini juga terhubung ke jaringan nirkabel Ulmer LoRa-Wan-IoT, sehingga memungkinkan penghuni untuk berkomunikasi tanpa ketergantungan jaringan seluler. Selain itu, kabin ini menggunakan sensor yang akan menangkap sinyal setiap kali dibuka atau ditutup sehingga dapat diketahui jika seseorang telah menginap di salah satunya untuk malam itu. Sehingga keesokan harinya, jika mereka masih di sana, petugas dapat turun untuk memeriksa pods tersebut dan memberikan bantuan kepada pengguna.
Petugas juga akan memeriksa untuk kerusakan yang disebabkan, dan memulihkannya sesegera mungkin agar siap digunakan kembali. Walaupun gratis, sleeping pods ini tidak memberi kamera pada bagian interiornya, sehingga menjaga penghuni agar tetap memiliki privasinya.
Namun karena adanya pandemic Covid-19 ini, pemasangan stuktur tahun ini sedikit tertunda, tetapi mereka tetap berusaha dengan memasang Sleeping Pods ini pada saat malam hari, agar mereka yang membutuhkan segera dapat menggunakannya.
Perancang dari Ulmer Nest ini menyatakan bahwa sleeping pods bukanlah alternatif untuk tempat tinggal seperti di asrama atau fasilitas perumahan, tetapi merupakan alternatif untuk tidur di luar ruangan saat keadaan darurat. Bagaimana pendapatmu tentang ide ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H