Lihat ke Halaman Asli

Valencia Prayogo

Mahasiswa Universitas Airlangga

Literasi Digital sebagai Solusi Peningkatan Minat Baca bagi Generasi Millennial

Diperbarui: 16 Juni 2022   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Writter : Valencia Prayogo

Semakin berkembangnya teknologi yang ada, tentunya perkembangan literasi bagi generasi saat ini semakin menurun dan tidak ada perkembangan yang meningkat secara signifikan. Sangat disayangkan padahal, nyatanya Indonesia merupakan salah satu negara yang diperkirakan akan menjadi negara maju kelak. GDP Indonesia bisa menempati urutan nomor 7 dunia pada tahun 2030 hal tersebut diperkirakan oleh McKinsey. 

Selain itu terdapat adanya peningkatan Hal tersebut ditunjang oleh peningkatan kelas menengah dari 45 juta orang pada tahun 2013 menjadi 135 juta orang pada tahun 2030. Terdapat halangan yang mendukung agar negara Indonesia dapat menjadi negara yang maju yakni mengenai kualitas pendudukan termasuk kualitas dalam Sumber Daya Manusia dan pembangunan. 

Keduanya sangat berperngaruh, karena tidak ada pembangunan pesat terjadi jika tidak ada kualitas dari Sumber Daya Alam yang dimiliki. Hal tersebut sama demikian denganroduktivitas serta kemampuan bersaing dalam hal pembangunan sangat bergantung pada bagaimana kualitas dari Sumber Daya Manusia yang dimiliki suatu negara.

Berdasarkan fakta yang ada Sumber Daya Manusia masih tidak tergolong tinggi atau baik, dimana dapat diketahui dari tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM).  Dilansir dari data yang ada, pada 2021 Indonesia memperoleh peringkat 107 dari 188 negara di dunia, dalam artian kualitas Sumber Daya Manusia yang ada di Indonesia dibawah dari negara-negara lain (UNDP, 2021).

Kualitas SDM sangat berkaitan erat dengan tingkat pendidikan yang tentu juga memiliki hubungan dengan kemampuan dan minat membaca atau literasi. Demikian dengan hal yang sama dilansir dari UNSECO yakni Indonesia menempati posisi yang cukup dibawah dibanding literasi negara lain yang ada di dunia. Dengan kata lain, minat baca masyarakat Indonesia.

Pada 2020, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mencatat indeks kegemaran membaca Indonesia pada 2020 sebesar 55,74 atau masuk kategori sedang. Skor tersebut naik 1,9 poin dari 2019 yang sebesar 53,84. Pada 2020, rata-rata kegiatan membaca masyarakat Indoensia empat kali dalam sepekan.

Dapat diketahui bahwa, perlu adanya upaya untuk meningkatkan minat baca generasi muda, hal tersebut bisa dilakukan melalui penggunaan gadget sebagai media literasi digital. Literasi digital merupakan bacaan yang dapat diakses melalui media digital. 

Dapat kita ketahui bahwa manfaat membaca sangatlah banyak antara lain dapat memperkuat daya ingat dan daya kerja otak. Semakin kita banyak membaca kita juga dapat memperluas wawasan kita. Keuntungan membaca tidak hanya sampai disitu, membaca dapat meningkatkan penyusunan kosa kata, terutama dalam membedakan kosa kata baku dan tidak baku

Sebagai mahasiswa, saya pun tidak mungkin dapat memahami  apa yang saya tangkap melalui membaca.  Terutama jurusan yang memang tanpa membaca maka tidak akan yang ada namanya mengerti ataupun memahami.  

Oleh karena itu, penting kiranya literasi atau miant baca ditanamkan sejak dini. Jangan sampai kita sebagai generasi penerus bangsa disayangkan karena memiliki minat baca yang rendah dan tidak dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di negara kita tercinta yakni. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline