Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Tingkat Kesempurnaan: Memahami Absolute Spirit dalam Konteks Dialektika Pemikiran Hegel

Diperbarui: 20 November 2023   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Georg Wilhelm Friedrich Hegel adalah seorang filsuf Jerman yang sangat berperan penting dalam sejarah filsafat. Hegel diknal karena telah merumuskan kosep tentang "roh" atau "semangat" yang menurutnya hal tersebut berkembang melalui konflik dan evolusi sejarahnya. 

Karya terkenalnya adalah "Fenomologi Roh" dan "Das Kapital", selain itu Hegel juga berpengaruh dalam pemikiran politik dengan konsepnya tentang negara yang merupakan realisasi tinggi dari kebebasan individual. 

Dalam mengembangkan sistem filosofis, Hegel mempunyai beberapa aspek sentral dari pemikiran metafisiknya, salah satunya adalah Absolute Spirit (roh mutlak).

Dalam absolute spirit, Hegel menyatakan bahwa realitas secara keseluruhan dapat dipahami sebagai suatu manifestasi dari roh mutlak, yaitu suatu keberadaan yang mencakup pikiran, alam, maupun sejarah. 

Dalam hal ini, yang absolut adalah sebuah totalitas dari seluruh kenyataannya. Keberadaan yang absolut adalah dengan tidak bergantung ataupun diadakan oleh yang lain. Akan tetapi, Hegel memahami lebih lanjut bahwa suatu yang absolut adalah pikiran yang memikirkan dirinya sendiri. 

Dalam mencari pemahaman tentang absolut, Hegel tetap memakai metodenya yang sangat terkenal, yaitu dialektika. Pada dialektika ini, sistem -- sistemnya terbagi menjadi tiga tahap, yaitu:

1.Tesis: Pada tahap ini, diajukannya sebuah pendapat
2.Antitesis: Pada tahap ini, muncul pendapat baru yang menentang tahap pertama.
3.Sintesis: Tahap ini bertujuan untuk menggabungkan dan memperdamaikan kedua pendapat tersebut.

Tiga tahap tersebut dipandang sebagai tiga tahap kehidupan yang memiliki absolut sendiri, karena Hegel bersuara bahwa realitas adalah munculnya tesis yang dimana pada saat yang sama muncul antitesis sehingga melahirkan sintesis. 

Hal tersebut terus terjadi sehingga memunculkan realitas baru. Hegel menggunakan dialektika ini dalam pemikirannya karena absolute spirit berkembang pada konflik, pertetangan, ataupun penyatuan antara suatu konsep yang bertindak sebagai pendorong dalam perubahan dan perkembangan menuju sintesis yang lebih tinggi.

Absolute Spirit sangat menekankan pentingnya dimensi suatu spiritual ataupun piira, karena pikiran adalah inti dari realitas dan evolusi sejarah. Hal ini dilihat sebagai realitas hidup yang terus berkembang sehingga menyatukan suatu dimensi individual (pemikiran individu) dengan dimensi universal (pemikiran universal) yang menciptakan hubungan antara kebebasan individual dan keberadaan sosial yang teroganisir. Konsep absolute spiirit ini mencerminkan pandangan filosof Hegel tentang bagaimana keberadaan telah mencapai tingkat kesempurnaan dan suatu kesatuan melalui evolusi pikiran dan sejarah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline