Lihat ke Halaman Asli

Bincang Cincang Karang (Sindiran Manis)

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bincang Cincang Karang “Sindiran Manis”

Aku indah
Aku kuat bila dihantam pasang dan surut
Aku menjadi Rumah
Aku pun menjadi Pelindung

Hidupku di kedalaman
tumbuhku lambat
siklus ku lama
aku berbeda dengan berang berang karena Aku Karang

Aku tak pandai Berenang
Aku tak pandai berlari atau berjalan
bahkan Merayappun aku tak bisa
Aku hanya diam menunggu mereka serang

Apa salahku
Apaa kesalahanku
Apa Dosaku

Oh… Apa dan Mengapa

Kalian melintas di atas Nafas
jatuhkan Ajal
Apa yang ku balas?
aku diam dan hancur berkeping keeping

Setiap kepingan pecahan itu adalah dosa kalian
setiap kepingan itu adalah bentuk Kebiadaban
Air mulai berubah warna
tidak merah, karena Aku tak berdarah

Aku sekarang tak sempurna lagi
tak seindah yang orang-orang lihat sebelumnya
aku cacat !
Aku mati

Namaku bukan Karang
Namaku Alhamrhum Keindahan Laut

Vajrin, 20 Marer 2015
Letang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline