Lihat ke Halaman Asli

vahmy hakim

mahasiswa aja

Etika yang Perlu Diperhatikan Saat Kuliah Daring

Diperbarui: 18 Maret 2021   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KBM di UMY yang menggunakan Myklass web buatan UMY - Dokpri

Pandemi covid yang datang sekitar setahun lalu sangat menyullitkan berbagai lini kehidupan masyarakat khususnya di Indonesia. Keberadannya membuat sektor ekonomi dari menengah kebawah hingga menengah keatas terkendala tak karuan. Bukan hanya lini ekonomi saja yang pergerakannya menurun, namun berbagai sektor di Indonesia seperti pendidikan juga mendapatkan porsinya karena pandemi. Pandemi memaksa pemerintah agar mampu mencari cara agar semuanya berjalan sebagaimana mestinya.

Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang merupakan bagian dari pendidikan secara mendadak berganti haluan yang mulanya berlangsung secara luring atau tatap muka, namun semenjak kedatangan pandemi covid berubah menjadi daring sebagai jalan pintas agar kegiatan belajar mengajar tidak berhenti karena covid. Para guru, ustadz maupun pendidik mencoba untuk survive dari keterpurukan keadaan. Maka digunakanlah aplikasi conference sebagai alternatif media belajar secara online bagi sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi di Indonesia.

Adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai salah satu instansi perguruan tinggi di Indonesia yang memulai kebijakan kuliah daring sejak kedatangan pandemi covid. UMY memfasilitasi mahasiswanya dengan media online berbasis web buatannya yaitu Myklass untuk menunjang kegiatan belajar mengajar berjalan secara optimal. Namun sama halnya dengan KBM luring, KBM daring pun ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya etika dalam mengikutinya terkhusus pagi mahasiswa dan penuntut ilmu lainnya.

Sebelum lebih jauh membahas bagaimana etika yang harus diperhatikan, ada baiknya kita mengetahui esensi atau nilai dari sebuah ilmu dan ulama/pendidik. Imam Ahmad bin Hanbal berkata :

. .

"Manusia berhajat terhadap ilmu, melebihi kebutuhannya terhadap makanan dan minuman. Hal itu karena seseorang membutuhkan makanan dan minuman hanya sekali atau dua kali (dalam sehari), adapun kebutuhannya terhadap ilmu sebanyak tarikan nafasnya." Dari sini kita bisa memahami derajat ilmu yang sangat tinggi begitupun dengan orang-orang yang yang mempunyai ilmu yang kita mengambil ilmu darinya

Etika yang pertama yang harus diperhatikan bagi penuntut ilmu ketika KBM daring adalah menyimak dan memperhatikan penjelasan guru dengan seksama. Karena dari mereka kita mendapatkan ilmu dari mereka pula kita bisa mengerti banyak hal. Maka sangat pantas bagi kita untuk menghormatinya dengan selalu antusias dalam memperhatikan apa yang guru sampaikan berupa ilmu.

Etika yang kedua adalah menyalakan kamera atau oncam. Menyalakan kamera juga merupakan salah satu bentuk memuliakan kita sebagai penuntut ilmu kepada ilmu dan sang empunya ilmu/guru. Meskipun terkesan remeh, karena KBM daring dilakukan di tempat masing-masing namun agar guru bisa merasa dihargai keberadaannya ketika menjelaskan materi adalah dengan menyalakan kamera.

Dan etika yang ketiga yang harus diperhatikan ketika KBM daring adalah berpakaian rapih. Mungkin beberapa diantara kita ketika sedang berlangsungnya KBM daring melakukannya dengan tiduran atau hanya menggunakan celana pendek. Hal-hal tersebut merupakan bentuk tidak baik dan ketidakhormatan kita kepada ilmu dan guru yang sebaiknya dihilangkan. Karena KBM daring yang bersifat mudah dan fleksibel seharusnya kita tidak mengabaikan hal-hal yang biasa kita lakukan ketika KBM luring seperti berpakaian rapih, setidaknya tidak memakai kaos pendek.

Setelah mengetahui hal-hal tersebut sudah sepantasnya bagi kita untuk bisa lebih mengerti bagaimana cara menghargai ilmu dan langkah-langkah yang tepat ketika berlangsungnya KBM daring.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline