Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Vahlepi

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Penutupan Situs Buku Terbesar di Dunia

Diperbarui: 2 Desember 2022   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

FBI melakukan penangkapan dan mendakwa dua orang Rusia karena melakukan tindakan yang melanggar hak cipta, dari dugaan sementara mereka terlibat dalam menyediakan ebook bajakan serta berbagai macam Jurnal yang tersedia  di Z-Library.

Z-Library merupakan situs bajakan dan melanggar hak cipta dengan mendistribusikan buku tanpa izin. Bahkan sejumlah penulis menyebut Z-Library 100% ilegal karena telah mencuri bukunya. 

Michel menjual bukunya di Amazon untuk keuntungan komersial. Dia tidak menyediakan buku secara gratis. Seperti yang diketahui, Z-Library telah ada sejak 2009, yang lebih dikenal sebagai "perpustakaan ebook terbesar di dunia" sebelum pemerintah AS menutup situs tersebut awal bulan ini.

CEO Google Sundar Pichai mengatakan, situs bajakan merupakan mimpi buruk bagi penulis seluruh dunia. Pemilik situs tidak diketahui, bahkan informasi pribadi tidak aman dan unduhan tidak sah. Para terdakwa diduga telah mengoperasikan situs web itu selama lebih dari satu dekade, melanggar undang-undang hak cipta," kata Michael Driscoll, asisten direktur FBI, dikutip dari The Verge, Senin (21/11/2022). Z-Library menampung lebih dari 11 juta judul ebook bajakan dan makalah akademik yang dapat diunduh dan dibaca oleh pengguna secara gratis.

Penangkapan Napolsky dan Ermakova terjadi tidak lama setelah Authors Guild, sebuah organisasi penulis yang mengadvokasi perlindungan hak cipta, mengajukan keluhan ke Kantor Perwakilan Dagang AS pada 7 Oktober 2022. Keluhan tersebut, mengutip tren yang berkembang dari pengguna di TikTok yang mempromosikan Z-Library sebagai cara untuk mendapatkan buku secara gratis, dan mencatat bahwa tagar "Z Library" memiliki lebih dari 19 juta tampilan di platform tersebut.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Departemen Kehakiman, mereka ditangkap di Argentina atas permintaan dari pemerintah AS pada 3 November 2022. 

Selain pelanggaran hak cipta, keduanya juga dituding dengan tuduhan pencucian uang dan penipuan daring. Pemerintah AS memerintahkan untuk melakukan penutupan situs Z Library serta melakukan penyitaan domain yang terkait dengan Z-Library tersebut pada saat penangkapan mereka, tetapi, seperti dicatat oleh Ars Technica, beberapa pengguna masih dapat mengakses situs tersebut di Dark Web. 

Dark Web sendiri merupakan “dunia bawah tanah internet”. Banyak data yang di perjual belikan di situs Dark Web ini, salah satunya ialah data curian dari jaringan milik perusahaan, seperti informasi pribadi pelanggan, rekam kesehatan, dan lain sebagainya, hal ini merupakan sedikit contoh dari beberapa tipe data yang umum dijual di Dark Web demi mendapat keuntungan.

Selama bertahun-tahun, situs tersebut muncul sebagai sumber daya bagi siswa yang tidak mampu membeli buku teks kuliah yang mahal. Berita penutupannya tersebar di media sosial awal bulan ini, dengan laporan dari Slate menyoroti dampaknya terhadap mahasiswa dan orang lain yang tidak mampu mengakses materi pendidikan.

Situs ini kerap menjadi alternatif para pelajar dan mahasiswa karena menyediakan e-book fiksi dan non-fiksi, termasuk sastra, seni, astronomi, biografi, biologi, bisnis, kimia, buku anak, komputer, misteri, pendidikan, fiksi, sejarah, ilmu bumi, bahasa, dan lain-lain. Ada pula Z-lib articles yang berisi kumpulan artikel ilmiah.

Meski memiliki niat yang baik, Z Library mendistribusikan karya-karya yang tidak diperbolehkan oleh undang-undang serta sangat merugikan bagi penulis yang menyebarkan buku-bukunya secara komersial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline