Lihat ke Halaman Asli

Syahnanto Noerdin

Pekerja Media Televisi yang suka jalan-jalan

Cerita Penyintas Covid-19: Lawan Mati Rasa Saat Idap Corona

Diperbarui: 2 September 2020   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dok. pribadi

Sejumlah pasien terinfeksi virus Corona yang sudah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit disebut masih merasakan gejala seperti sesak napas dan mudah kelelahan. Bahkan untuk aktivitas yang rada berat seperti mencuci mobil, naik sepeda ataupun jogging kecil masih ngos-ngosan.

Hal ini seperti yang dialami dan diceritakan oleh Kepala Biro Kompas TV Makassar, Saffri Sitepu, yang menghabiskan waktunya untuk dirawat selama 21 hari di RSUD Sayang Rakyat Kota Makassar. Pria usia 43 tahun tersebut masih kesulitan untuk bernapas.

Pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 ini membeberkan pengalamannya kepada Presenter Kompas TV Jakarta, Audrey Chandra, lewat Di Balik Layar Kompas TV Network pada Jumat 21 Agustus 2020 mulai pukul 15:00 wib secara virtual dan live streaming di Youtube dan Instagram.

Berdasarkan penuturan Saffri, saat-saat merasakan sakit dan tak berdaya, Tak satupun keluarga yang diperkenankan untuk menemaninya. Sang pahlawan kemanusiaan di era Pandemi ini, hanya mereka, tenaga Kesehatan yang tak henti-hentinya dan tak ada rasa lelah untuk memberikan semangat, memotivasi dan memberikan perawatan maksimal. Sehari-hari selama jalani perawatan di ICU RS, Saffri diperlakukan bak keluarga sendiri dengan penuh kasih sayang, para dokter, perawat dan tenaga rumah sakit lainya yang selalu menemaninya untuk kembali pulih dan sembuh seperti sedia kala.

Tak hanya itu saja, selama jalani perawatan, kondisi Saffri, sempat mengalami penurunan dan ngedrop begitu mengetahui isteri dan dua anaknya terkonfirmasi positif Covid 19 juga meski statusnya OTG (orang Tanpa Gejala).

Sumber: dok. pribadi

Baginya, mungkin sebagian orang yang terpapar covid19 enggan bercerita bahwa dia terkena virus corona, karena stigma dan akan dijauhkan di tengah masyarakat dan tetangga bahwasanya virus ini jika terkena manusia adalah aib. Namun, bagi pria asal Tanah Karo ini justru corona yang pernah mengidap didirinya harus disampaikan ke masyarakat bahwa pandemi ini benar adanya dan sebagai kampanye kepada masyarakat agar jangan sampai mengabaikan dan menyepelekan Covid-19.

Kendati sempat menandatangani surat dari RS untuk diperlakukan pemulasaran sesuai Protap Covid-19, Saffri bergeming dan berjuang mengalahkan sakit yang dideranya selama 21 hari. Baginya batuk, dahak dan hilang rasa rasa serta bau tak membuat patah semangat. Dalam keterbaringan untuk melawan Covid-19, Saffri juga berpikiran positif bahwasanya Covid-19 bisa disembuhkan. Terbukti akhirnya setelah melalui dua kali tes swab saffri dinyatakan sembuh dan negatif Covid-19.

Kepulangan Saffri dari RS tidak serta merta membuatnya langsung bisa bercengkerama dengan anak dan isteri. Selama 14 hari, Ia melakukan karantina mandiri dengan menerapkan protokol kesehatan, menjaga pola makan yang bergizi, meminum vitamin dan suplemen serta berjemur di matahari setiap pagi.

Kini hari-hari saffri sudah kembali seperti semula, meski sesekali masih mengaku merasakan sesak nafas, namun seiring dengan kondisi kesehatannya yang kian membaik, berangsur-angsur rasa sesak nafas itupun mulai berlalu.

Tulisan ini saya dedikasikan untuk Kepala Biro Kompas TV Makassar, Sulawesi Selatan, Saffri Sitepu yang berhasil untuk berjuang melawan Covid-19 dan para tenaga kesehatan yang mendedikasikan dirinya untuk berperan aktif menyembuhkan dan menyemangati para penyintas covid 19 yang kian merebak dan terus bertambah serta para penyintas Covid-19 yang berhasil berjuang dan melawan hingga kini kembali sembuh dan beraktifitas seperti semula lagi.

Tetap jaga kesehatan, patuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker, hindari kerumunan atau menjaga jarak, dan tentunya mencuci tangan dengan sabun. Semoga Pandemi Covid-19 ini segera berlalu dari muka bumi ini biar kehidupan kembali normal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline