Lihat ke Halaman Asli

Kegagalan Piala Dunia di Indonesia dalam Ruang Lingkup Komunikasi

Diperbarui: 10 April 2023   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah pada Piala Dunia U20 mengakibatkan kekecewaan bagi sebagian masyarakat. Terlebih, hal tersebut telah di nanti nanti sejak 3 Tahun lamanya.
Mendekati waktu pelaksanaan muncul beragam pendapat yang memicu kontroversi terkait Piala Dunia U-20 di Indonesia. Pernyataan awal, muncul dari bapa Gubernur Bali, I Wayan Koster yang menolak kehadiran timnas Israel. Pandangan serupa juga diserukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pernyataan kedua tokoh ini diamplifikasi oleh sejumlah partai politik dan organisasi masyarakat sehingga menimbulkan sejumlah perdebatan.
Pendapat tersebut terus bergulir di media sosial dengan mencampuradukkan persoalan politik dan sepak bola berikut pro kontranya. Gelombang narasi mulai membesar pada 25 Maret 2023 saat tersiar kabar pembatalan acara undian peserta Piala Dunia U-20 2023 yang semestinya diselenggarakan FIFA pada 31 Maret 2023 di Bali. Eskalasi isu di media sosial meningkat tajam pada 29 Maret 2023 saat FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Pergolakan isu di media sosial tersebut dipantau oleh Litbang Kompas melalui aplikasi Talkwalker pada 24-31 Maret 2023 dengan kata kunci "piala dunia" dan saringan bahasa Indonesia. Kata kunci ini lebih sering digunakan warganet dan media daring dibandingkan "U20", "Piala Dunia U20", ataupun "tuan rumah". Hasilnya, terdapat 280.000 percakapan dan 2,4 juta interaksi di antara warganet dari berbagai media sosial.


Sudut pandang Ilmu Komunikasi
Dari pernyataan bapak Ganjar Pranowo, menyatakan bahwa Piala dunia U20 harus dibatalkan karna ada "isu politik yang berkaitan dengan palestina" , banyak dari kalangan pendukung timnas yang tidak menyukai pernyataan tersebut, pihak pendukung timnas cenderung melihat kepada kegagalan dari pada penyelenggaraan Event tersebut,selain itu para pemain timnas pun ikut mengeluarkan pendapat di berbagai platform mulai dari social media, hingga di beberapa stasiun Tv,Padahal disisi lain banyak sekali aspek yang harus di perhatikan, mulai  dari keamanan pemain Israel, sampai dengan berakhirnya piala dunia U20


Dari hal tersebut terlihat bahwa ada miss komunikasi dari pernyataan Pa Ganjar sehingga banyak dari kalangan masyarakat yang menolak bahkan menyalahkan pernyataan pa ganjar, padahal pernyataan pa ganjar memiliki maksud yang baik untuk kepentingan dan keamanan Negara Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline