Break lima belas menit sangat berharga bagi Carlo setelah selama dua hari dia hanya beristirahat untuk tidur dan makan. Tumben manajernya hari ini baik, mungkin dia mendapatkan kabar gembira tentang anaknya, pikir Carlo.
"Aku harus ke minimarket dulu, baru ke tempat lain," batinnya. Sebagai model dengan flying hours tinggi, Carlo harus menjaga tubuh dan asupan makanannya.
Dia ke minimarket tidak untuk belanja tapi mau melihat-lihat perkembangan produk dan memeriksa merek yang diiklaninya masuk rak tertinggi atau malah stok kosong, saking larisnya.
Minimarket terdekat terlihat penuh dengan pelanggan. Model terkenal itu tidak mau menanggung resiko dikerubuti fans dan akhirnya lima belas menit terbuang tanpa break. Dia memilih berjalan agak jauh sambil berlari kecil ke minimarket selanjutnya.
Setelah masuk, baru dia menyadari tempat ini belum pernah dikunjunginya, jadi agak kesusahan mencari produk shampoo dan skincare yang ada wajahnya.
"Oops," teriaknya ketika mau jatuh karena menabrak seseorang yang sedang berjongkok dan tidak dilihatnya.
Keduanya berpandangan dengan muka yang berbeda emosinya. Carlo yang bersiap minta maaf, dan orang itu yang bersiap marah.
"Cleo?" bisik Carlo dengan tenggorokan sedikit tersekat. Tiba-tiba saja kering, entah karena tadi berlari atau karena keberadaan cewek itu.
"Kamu siapa?" cewek itu seperti tidak mengenalinya. Wajahnya masih bersiap untuk marah karena hampir terlindas langkah Carlo yang menyusuri rak-rak.
"Kamu tahu namaku, kamu siapa?" cewek itu punya tambahan alasan untuk marah, karena Carlo tidak segera menjawab pertanyaannya.