Lihat ke Halaman Asli

R.A. Vita Astuti

IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Don't Judge "Voice" (2017) by Its First Episode

Diperbarui: 27 September 2021   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Polisi dan Call Center, Foto: viu.com

Gegara menemukan foto "Kdrama Killer Starter Pack" dan mengupload di Instagram Story untuk memancing judul-judul yang muncul, saya terhempas pada Kdrama seri Voice yang sudah tayang sejak 2017, bahkan sekarang mau season 5. 

Foto: Gramho.com

Karena dua teman ini, Ayu Diva Yulita dan Mirabelle Grace, saya mengenal Voice, yang belum pernah saya tonton. Langsung saja pas weekend cuss menonton sampai episode 1,5, maksudnya episode satu kelar, episode 2 belum selesai. Eh, tiba-tiba Grace memancing saya, "Ditunggu artikel tentang Voice." Saya merasa tertantang.

Judul yang saya pakai sebenarnya untuk diri sendiri - a self note to myself. Berani-beraninya saya menulis artikel padahal Season 1 Episode 2 saja belum usai. Namun apa daya, saya sudah punya opini.

Genre kurang tepat

Kata IMDb, Voice masuk dalam genre action, crime, mistery. Genre actionnya yang kurang sesuai. Kalau crime-nya sudah pantas karena di awal sudah ada pembunuhan. Mistery-nya sudah terasa 50%.

Don't judge the book by its cover. Tapi menurut saya episode 1 harus sudah menunjukkan semuanya, kalau sebuah serial ingin ditonton episodenya sampai selesai ataupun mendapatkan rating tinggi. IMDb memberi rating 7.7, cukup tinggi juga karena saya melihat tontonan bagus biasanya ratingnya 7.5 ke atas. 

Genre kurang tepat, mungkin karena akhir-akhir ini saya lebih memilih menonton film daripada serial. Secara ciri-cirinya, genre action tidak terlalu terasa di Voice, pace-nya kurang cepat. Pergantian scene dan adegan cenderung lambat seperti drama. Ada beberapa scene yang terlalu lama dan tidak perlu.

Pace atau kecepatan gerakan kamera sangat berarti dalam film action, supaya memang berbeda ekstrim dengan genre drama. Hanya kalau Voice dianggap sebagai Korean Drama atau drakor, ya sudah, habislah argumen saya.

Namun, perkelahiannya sangat bagus dan beragam settingnya. Di awal ketika polisi menangkap gembong mafia, perkelahiannya sangat keras dan tidak membosankan. Di cerita kedua, perkelahiannya sangat fantastis di area ruangan yang cukup sempit, di kamar mandi. Ketegangan untuk siapa yang menang dan kalah sangat bisa diapresiasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline