Lihat ke Halaman Asli

R.A. Vita Astuti

IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

[Urban #5] Petualangan

Diperbarui: 7 Juli 2021   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo created by pch.vector - www.freepik.com

"Ayo, entar malam jadi, kan?" cicit cewek yang merusak gendang sudah keburu masuk ke telinga Axl. "Aku jemput kamu biar tidak bisa lari lagi."

"Mia, jam tujuh baru tutup tokoku," keluh Axl. Dia sebenarnya lupa ada janjian reuni kecil-kecilan dengan teman SD. SD??? Rajin banget. Memang, karena sebagian mereka berlanjut di sekolah yang sama juga.

"Aku bantu," kata Mia semangat.

"Nanti barang daganganku habis," suara Axl terdengar kesal. Dia berasa dirampok kalau Mia datang. Datang nggak bawa apa-apa, tapi pulang bawa sekarung belanjaan, bahkan sampai panggil truk segala. Oh no, just kidding, itu cuma ada di bayangan Axl yang terlalu kesal.

Mia sudah keburu menutup telponnya. Sahabat satu itu memang tidak bisa ditawar maunya. Dia selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, mungkin karena dia ekstrovert atau pemaksa?

Rumah Mia hanya di gang sebelah. Dulu suka bareng sepedaan kalau sekolah. Awalnya karena Axl diminta oleh ibu Mia untuk menemani anaknya karena baru saja bisa naik sepeda. Lalu kebiasaan itu berlanjut dari kelas lima sampai kelas enam SD. Terutama karena Mia suka menraktir sarapan. Axl sebelumnya tidak pernah makan pagi di rumah.

Setelah itu persahabatan mereka berlanjut sampai sekarang walau SMP dan SMA mereka berbeda. Bahkan kuliah pun mereka beda kota. Tapi entah, mungkin karena sudah kenal sejak kecil, setiap ketemu selalu nyambung. Ada saja topik yang bisa mereka bicarakan.

Yang paling mendebarkan ketika Axl cerita tentang taruhannya untuk mendapatkan Pim. Mia marah banget. Dia tidak terima sesama perempuan dijadikan obyek. Sempat beberapa hari Mia tidak mau diajak bicara oleh Axl.

"Kamu mau aku kehilangan teman, Mi?" teriak Axl ketika dia tidak tahan lagi diam-diaman dengan Mia. Axl berdiri di bawah jendela kamar Mia. Dia tahu Mia ada di dalam, ibunya memberi tahu itu. Kata ibunya, Mia tidak mungkin pergi kalau tidak sama Axl. jadi dia masih di kamar.

"Di SMP ini aku butuh circle of friends, biasanya aku menolak usulan mereka yang membahayakan, tapi ini cuma taruhan kecil, Mi. Sudahlah, kamu aja nggak kenal sama Pim ini kan?" teriak Axl lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline