Januari 2020 lalu saya berkesempatan untuk melakukan ziarah suci ke Yordania dan Yerusalem. Dari sebelas hari yang ada, ada satu tema istimewa yang selalu muncul dijelaskan oleh tourguidenya, yaitu tentang pohon. Uniknya Yordania dan Yerusalem sangat gersang. Semua bebatuan cadas yang berwarna krem, bahkan semua rumah pun berwarna sama. Jadi pembicaraan tentang pohon ini penting, apalagi berhubungan dengan bacaan kitab suci.
1. Pohon Zakeus
Pohon ini terletak di daerah Westbank, kota Yerico. Kami tidak berhenti di situ karena posisi pohon di pertigaan dan di pojok taman. Sesuai dengan penggambaran Zakeus yang pendek naik pohon supaya bisa melihat Yesus yang lewat. Tak terduga, Yesus tahu dia naik pohon dan malah berkenan mampir ke rumahnya, walaupun Zakeus dianggap bukan orang baik-baik karena di pemungut cukai. Pohon itu jenisnya Pohon Ara. Bisa tumbuh di Indonesia tapi masih jarang ditemukan.
2. Pohon Sesawi
Biji sesawi sangat terkenal dalam kitab suci, terutama untuk menunjukkan besarnya sebuah iman. Yesus pernah berkata, "Jika kamu memiliki iman sebesar biji sesawi, kamu dapat memindahkan gunung" (Matius 17:20). Kalau kita tidak pahan sebesar apa biji sesai itu, kita tidak dapat menangkap maknanya. Maka pohon ini kami nanti-nantikan kemunculannya. Kami akhirnya menemukan pohon ini di dekat Mount of Temptation atau Bukit Pencobaan di mana Yesus dicobai oleh Iblis setelah 40 hari berpuasa. Biji sesawi itu sekecil butir biji merica tapi berwarna pink. Jadi makna sabda Yesus adalah dengan iman sebesar apapun kita punya kekuatan.
3. Pohon Zaitun
Kita mungkin lebih mengenalnya sebagai minyak, minyak zaitun yang mahal itu, atau buah zaitun yang kecut dan asin. Sekarang kita melihat pohonnya dan daun-daunnya yang unik. Saking keramatnya, daun-daun zaitun ini dijual oleh para penjual asongan yang lalu-lalang di dekat tempat-tempat wisata. Cara emnjualnya dengan memotong dahanSalah satu cinderamata yang berisi tanah pun kadang diselipkan selembar daun zaitun ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H