Lihat ke Halaman Asli

LKPIndonesia

Peneliti

Ketua RT dan RW Bangunlah! Jangan Diam Bagai Patung Batu

Diperbarui: 21 Juni 2024   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketua RT dan RW, Bangunlah!

Di balik seragam dan jabatan,
Tersembunyi rasa takut dan keraguan.
Memilih diam saat kemungkaran terjadi,
Melindungi diri dari amarah dan konsekuensi.

Wahai Ketua RT dan RW,
Apakah kalian telah lupa tugasmu?
Menjaga keharmonisan dan keadilan,
Bukan bersekongkol dengan kebatilan.

Kemungkaran di depan mata,
Terlihat jelas bagai bulan purnama.
Namun kalian memilih untuk berpaling,
Membiarkan rakyat terbungkam dalam nestapa.

Apa gunanya jabatan yang kalian pegang,
Jika hanya menjadi pajangan semata?
Rakyat membutuhkan pemimpin yang berani,
Berpihak pada kebenaran tanpa rasa gentar.

Jangan biarkan rasa takut menguasaimu,
Bangkitlah dan tunjukkan keberanianmu.
Lindungi rakyatmu dari kemungkaran,
Dan jadilah pemimpin yang patut dihormati.

Ingatlah, sejarah akan mencatat namamu,
Sebagai pemimpin yang berani atau pengecut.
Pilihan ada di tanganmu,
Untuk menjadi pahlawan atau pengkhianat.

Diam Bagai Patung Batu

Di sudut desa, terbentang kisah pilu,
Kemungkaran merajalela, tak tersentuh malu.
Ketua RT dan RW, diam bagai patung batu,
Membiarkan rakyat tertindas, tanpa rasa malu.

Wahai, pemimpin yang terhormat,
Bukankah tugasmu menjaga rakyat?
Mengawal kebenaran, menegakkan keadilan?
Mengapa kau diam, saat kemungkaran di depan mata?

Suara rakyat dibungkam, hak dirampas,
Kezaliman merajalela, hati nurani terpasung.
Dimana nuranimu, wahai pemimpin?
Apakah kau buta, tuli, dan kehilangan rasa malu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline