Lihat ke Halaman Asli

Kepribadianmu Kunci Masa Depanmu

Diperbarui: 22 Mei 2016   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mendengar kata sekolah kepribadian mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para pembaca. Ya, secara garis besar sekolah kepribadian mempelajari anyak hal yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal bersosialisasi dan berinteraksi. Sebenarnya pengajaran tentang kepribadian sudah sering kita temui dari sekolah dasar yakni dalam mata pelajaran budi pekerti atau pengembangan diri. Dan seiring dengan berjalannya waktu, dibentuklah suatu lembaga yang mempelajari secara khusus tentang kepribadian seperti John Robert Power yang telah berkiprah selama 28 tahun.

Dalam sekolah kepribadian, tujuan yang secara umum dapat diperoleh yaitu kemampuan dalam pengembangan karier, seperti kemampuan presentasi, berbicara di depan umum, termasuk cara berkomunikasi yang efektif terhadap orang lain. Hal itu merupakan kunci sukses dalam membangun manusia yang berkarakter. Dalam konsep pengembangan diri tidak identik dengan penampilan, akan tetapi dalam pengembangan secara luas baik fisik, moral maupun intelektual.

Apalagi dengan adanya MEA yang semakin menuntut kepribadian benar-benar harus dipersiapkan. MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN atau Pasar Bebas ASEAN yang diberlakukan sejak tahun 2015, yaitu sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN dengan tujuan untuk menghilangkan, atau meminimalisirkan hambatan-hambatan dalam melakukan ekonomi lintas kawasan dalam perdagangan barang, jasa dan ivestasi.. Indonesia berserta negara-negara di wilayah Asia Tenggara akan membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi. Dengan demikian, persaingan di dunia kerja akan semakin meningkat.

Dengan adanya MEA, menjadi babak baru bagi Indonesia untuk mengembangkan berbagai kualitas perekonomian Asia Tenggara yakni dengan menunjukkan kualitas dan kuantitas produk dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kepada negara-negara lain yang terbuka. Tentunya hal ini harus didukung dengan kualitas SDM yang memang benar-benar bagus dan unggul. Karena dalam dunia kerja, diperlukan 15% soft skill dan sebanyak 85% hard skill. Soft skill merupakan ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dan kemampuan mengatur dirinya sendiri guna mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Sedangkan hard skill merupakan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis sesuai bidang ilmunya.

Dalam dunia kerja, tentunya tahap awal yang dijadikan patokan adalah penguasaan diri seseorang dalam hal ini kepribadian menjadi faktor utama. Kesan pertama yang memperlihatkan kepribadian yang bagus baik dari segi cara berpakaian, berbicara, serta dalam menjalin hubungan atau relasi kerja akan menjadi jaminan orang lain untuk merekrut dan bekerjasama dengan kita.

Jadi, sudah siapkah keprbadian kita untuk bersaing di negara sendiri dan negara-negara Asia ?!

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline