Lihat ke Halaman Asli

Uzlifatul Jannah

Mahasiswa IAIN Jember

Belajar Tulus dari Takdir yang Tak Lurus

Diperbarui: 15 Juni 2022   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bismillah

Hi namaku "tulus". Selamat membaca....

Ini hanya tentang tulus, satu kata yang mengandung banyak makna 

Sulit sih diungkap, makanya aku butuh berbagi agar tahu dimana salahku 

Tulus itu adalah "lapang". Iseng buka KBBI, lapang itu artinya lebar/luas, luasnya hati dan pikiran dalam menerima apapun. Setahuku, tulus itu "mau" mau menerima, mau bersabar, mau tabah, bahkan mau menanggung semua konsekuensi dari semua hal yang diterima (kekurangan atau kelebihannya). Makna dari menerima adalah "jangan maksa" apa yang ada itu yang diterima, apa yang nggak ada yaudah disyukuri aja".

Tulus ini sering digunakan dalam menjalin suatu hubungan, tapi dalam menjalin hubungan, nggak semua orang mampu memberlakukan rasa tulus di hatinya, karena terbukti nggak semua orang mau menerima terutama hal-hal yang tak sesuai dengan ekspektasinya. Membangun rasa tulus itu juga nggak mudah tentunya, membutuhkan hati yang bener-bener lapang untuk selalu belajar menerima. Tapi, sekalinya tulus itu terbangun di hati kamu, percaya deh akan juga berbuah baik buat kamu.

Misalkan kepada orang terdektamu, apa-apa yang terjadi padanya itu bukan kemauannya, apa-apa yang dialami dirinya itu juga bukan kehendaknya. Saling menerimalah, saling supportlah, saling membahagiakanlah, sebisa mungkin berikan semua bahagia yang kamu punya untuk membahagiakannya. Namun diantara tiga saling ini kamu butuh tulus terlebih dahulu untuk melaksanakannya. 
Terimalah apa yang ada pada diri orang terdekatmu, terimalah bagaimanapun keadaannya, jangan cari yang nggak ada darinya, pun syukuri semua bawaan hidupnya. bukankah hubungan akan lebih indah bila saling menerima, eeaakk

Jika kamu ingin diterima maka menerimalah!

Jangankan dengan manusia, sebenarnya Allah sangat engajarkan kita tentang ketulusan loh,  misal dalam berdo'a aja yang Allah lihat pasti ketulusan hati kamu untuk memohon pertolongannya. Bukan tentang bagaimana cara mengangkat tanganmu dengan sampurna, apapalagi rangkaian katamu yang mapan tataannya. 

Untuk kita, yuk belajarlah tulus dari takdir yang nggak  lurus, belajar tulus juga sebetulnya belajar menyucikan hati, cobaannya adalah tantangan sampai dimana kita bisa menerima, hasil akhirnya adalah nilai sesuci apa hati kita. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline