Selain karena genre favorit saya, melihat nama Jeethu Joseph dibalik film 'Neru' membuat saya antusias menonton film ini. Pembuat film Drishyam itu kembali dengan sebuah cerita yang mengandalkan 'Drishyam' (Visual), yaitu NERU. Jika diartikan adalah 'titik hitam' yang dilihat oleh seorang tunanetra.
NERU bercerita tentang kasus pemerkosaan seorang wanita tunanetra oleh sosok misterius yang terjadi di rumah korban. Tidak ada saksi lain, selain si korban yang tuna netra.
Inti dari cerita 'Neru' adalah upaya korban dan pengacaranya untuk membuktikan di hadapan hukum bahwa pria yang diidentifikasi melalui indra peraba dan pendengaran si korban, adalah benar pelaku kejahatan tersebut.
Dalam 152 menit durasinya, sebagian besar adegan film ini berlangsung di ruang sidang. Setiap tahapan persidangan dieksplorasi dengan sangat detil, tidak bertele-tele, dan cermat.
Jeethu ---sang sutradara, memulai film ini tepat ketika inspektur polisi Thumba Paul Varghese (Ganesh Kumar) mengetahui tentang insiden tersebut. Korbannya adalah Sara Mohammed (Anaswara Rajan), seorang gadis remaja tunanetra.
Meskipun tunanetra, Sara adalah seorang pembuat patung yang terampil, sama seperti ayah tirinya Mohammed (Jagadish).
Meskipun secara teknis Sara tidak bisa melihat pelakunya, Sara bisa membuat patung pelakunya berdasarkan ingatannya tentang fitur wajah si pelaku. Tujuannya agar pihak keluarga atau petugas polisi dapat mengenali si pelaku.
Dari hasil analisa wajah patung buatan Sara, polisi menangkap Michael (Sankar Induchoodan), seorang pria dari Mumbai yang pernah datang ke rumah tetangga Sara.
Michael yang berasal dari keluarga kaya, tentu saja orang tuanya tak rela jika anaknya dianggap pelaku kriminal. Ia dibela oleh seorang pengacara terkenal di Mumbai, yaitu Rajasekhararan (Siddique). Sinopsis film Neru disini.
Latar belakang cerita dan pengenalan karakter di film 'NERU' disajikan secara cepat. Dalam 20 menit awal, penonton telah sampai di tahap persidangan yang pertama. Menit-menit selanjutnya adalah sidang, sidang, dan sidang.
Di 20 menit pertama itu penonton sudah akan tahu bagaimana film ini akan berakhir. Tapi, di tangan Jeethu, proses sidang sama pentingnya dengan fase investigasi kasus di dalam film-film detektif.