Lihat ke Halaman Asli

Uzee D Portgas

Pekerja serabutan

Senja Bercerita (2)

Diperbarui: 13 Januari 2018   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namaku Ani, perempuan berusia 36 tahun. Aku bekerja sebagai penjual makanan ringan seperti resoles, sosis solo, pisang goreng dan gorengan lainnya. Tempatku berjualan adalah sebuah gerobak seperti pedagang kaki lima pada umumnya. Ini bukan usahaku sendiri sebenarnya. Lebih tepatnya aku menjaga gerobak milik bosku. Pekerjaanku sederhana. Hanya duduk menunggu, menggoreng dan melayani pembeli. Gerobak jualanku menetap di satu tempat, jadi tidak perlu repot mendorong gerobak berkeliling.

Stand jualanku berada tepat di depan sebuah bangunan ruko berlantai dua. Ada 10 ruko dengan 9 ruko sudah terisi. Lokasi ruko ini sangat strategis, berada di pinggir jalan utama yang menghubungkan daerah dengan kota. Letaknya juga tidak jauh dari pusat kota. Di kota yang tidak seberapa besar ini, keramaian dan perkantoran penting terpusat pada satu area. Jadi lalu lintas di jalan raya ini sangat ramai. Apalagi saat pagi dan sore menjelang malam.

Di depan ruko tersebut terdapat sebuah sungai kecil yang bersih. Dengan air yang mengalir setiap hari membuatku kadang bisa berlama-lama meandangi aliran sungai. Maklum, di kota kecil ini sungai-sungai masih belum terlalu tercemar oleh sampah. Jadi airnya masih jernih.

Ada sebuah jembatan kecil dengan lebar sekitar 5 meter yang menghubungkan pelataran ruko dengan jalan raya. Dan posisi gerobak jualanku persis di atas jembatan tadi.

Sore ini mendung, tidak seperti sore-sore sebelumnya yang seringkali turun hujan. Musim hujan masih panjang. Jadi hampir setiap sore pasti turun hujan.

Jualanku masih tinggal beberapa resoles dan sosis solo. Jadi hari ini lumayan ramai pembeli sejak buka tadi pagi.

Pekerjaan yang aku lakukan saat tidak ada pelanggan adalah duduk manis sambil iseng main smartphone. Yah meski hanya sekedar membuka-buka media sosial atau ngegosip di grup Whatsapp, lumayanlah buat menghilangkan bosan.

Sedang asyik bermain dengan smartphone, perhatianku teralihkan oleh sepasang sejoli yang terlihat sedang berdebat. Mereka berada di trotoar sekitar 10 meter di depanku. Aku tidak paham dengan apa yang sedang mereka debat atau bicarakan. Usia mereka berkisar 20 tahunan. Aku yakin mereka adalah sepasang kekasih.

Si wanita mengenakan jaket jumper warna abu-abu bercelana jeans pensil berwarna hitam memakai sendal jepit. Aku yakin itu sendal jepit merek swallow.

Sedangkan si pria bercelana jeans pendek berwarna hitam yang sudah kusam dan hanya beratasan kaos jersey sepakbola. Aku tidak tahu jersey klub mana yang ia pakai. Yang jelas warnanya merah dengan garis putih di lengan.

Mereka berboncengan sepeda motor matic warna putih, masing-masing menggunakan helm. Aku tidak tahu sejak kapan mereka berhenti di sana. Dengan motor terparkir begitu saja di pinggir jalan, mereka duduk dipunggung trotoar. Sesekali si pria berdiri sambil berbicara kepada si wanita. Sedang si wanita tertunduk lesu sambil menangis terisak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline