Lihat ke Halaman Asli

Implementasi Model Penguatan Literasi Digital pada Pengelola PKBM di Kabupaten Sumedang

Diperbarui: 30 Oktober 2023   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Program Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Kepakaran Bidang Ilmu  (Pkm Bidang Ilmu) - Implementasi Model Penguatan Literasi Digital pada Pengelola PKBM di Kabupaten Sumedang

 

Program Studi Pendidikan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UPI melaksanakan  Program Pengabdian kepada Masyarakat berbasis Kepakaran Bidang Ilmu (PkM Bidang Ilmu). Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2023 di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat. Alasan lokasi ini dijadikan tempat pengabdian adalah karena karakteristik wilayah Sumedang yang merupakan salah satu lokasi dengan tingkat pertumbuhan penduduk tertinggi serta adanya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang menjadi mitra dari pengabdian ini. Pengabdian ini sendiri berjudul "Implementasi Model Penguatan Literasi Digital pada Pengelola PKBM di Kabupaten Sumedang".

Latar belakang judul ini adalah karena saat ini literasi digital menjadi suatu kebutuhan mendesak bagi masyarakat, serta kemajuan teknologi yang tidak diimbangi dengan kecerdasan dalam menggunakan perangkat teknologi akan memberi dampak buruk bagi masyarakat. Kemudian juga terdapat salah satu sektor pendidikan yang berhubungan langsung dengan digitalisasi yakni PKBM (pengelolaan PKBM), literasi digital sangat penting bagi pengelola karena memungkinkan mereka untuk meningkatkan kemampuan digital dan meningkatkan efisiensi dalam mengelola dan mengkoordinasikan kegiatan belajar masyarakat.

Program ini hadir untuk membantu masyarakat memberikan edukasi terkait implementasi model penguatan literasi digital pada pengelola PKBM di Kabupaten Sumedang serta melakukan pengukuran kondiri literasi digital dalam keluarga pasca implementasi model tersebut, sehingga diperoleh data literasi digital keluarga di Kuningan. Pengabdian ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat (keluarga) di Kabupaten Sumedang dengan memberi akses serta keterampilan dalam penggunaan teknologi digital seperti mengakses informasi, berpartisipasi dalam ekonomi digital, dan meningkatkan kualitas hidup.  

Program ini tentu menjadi dampak/hal yang baik bagi masyarakat, selain dari meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengetahuan terkait mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses pembelajaran di PKBM dan membantu pengembangan PKBM, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan  akses masyarakat terhadap literasi digital, agar masyarakat Kabupaten Sumedang dapat terbantu dalam menghadapi tantangan digital di era modern ini. Adapun tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan program ini, pertama melakukan persiapan seperti mengidentifikasi kebutuhan, identifikasi sasaran/peserta, merencanakan program, melakukan pengembangan materi, mempersiapkan logistik, melakukan pendekatan pada PKBM, persiapan administrasi dan lainnya. Hasil yang didapat dari identifikasi sasaran/peserta mendapati sasaran pada program ini yakni keluarga dengan karakterisitik keluarga yang dipilih berdasar pada latar belakang pendidikan dan tingkat ekonomi serta memiliki anak usia dini.

Dokpri

Dokpri

Kemudian tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan program yang dilaksanakan selama satu hari penuh, dan tahap terakhir adalah evaluasi. Pada pelaksanaannya, program ini membawakan tiga pemateri yang menyampaikan paparan materi berdasarkan keahlian dan pengetahuannya, ketiga pemateri tersebut diantaranya yakni pemateri pertama Dr. Asep Saepudin, M.Pd. yang membawakan tema terkait "Transformasi Digital: Pengelolaan PKBM Menuju Masa Depan Pendidikan". Kemudian pemateri kedua yakni Dr. Iip Saripah, M.Pd. yang membawakan tema terkait "Kerjasama Strategis dalam Era Digital". Serta pemateri terakhir membawakan materi terkait "Pembuatan Media Pembelajaran di Era Digital (Pembuatan Podcast)" oleh Ade Romi Rosmia, M.Pd. dan Mochammad Hadi Ali M., M.Pd. Tahapan evalausi yang akan digunakan program ini yakni evaluasi terhadap implementasi model penguatan literasi digital pada keluarga dengan cara melihat aktivitas keluarga dalam memanfaatkan media sosial dan pengukuran terhadap literasi digital keluarga pasca impelementasi model penguatan literasi digital.

Tingkat kesesuaian yang didapat antara rencana dengan realisasi telah berjalan sesuai dengan rencana yang dususun karena persiapan yang teliti, keterlibatan peserta yang terlibat secara aktif dan pendekatan yang dilakukan sehingga peserta program memahami tujuan dan manfaatnya. Kemudian materi yang relevan disusun berdasarkan kebutuhan peserta serta evaluasi awal terhadap tingkat lietrasi digital peserta sebelum program dimulai dapat membantu dalam menyesuaikan pendekatan pelatihan. Adapun kendala yang dihadapi ketika pelaksanaan program diantaranya, adanya keterbatasan akses teknologi (seperti peserta yang hanya menggunakan handphone dan terkendala sinyal), keterbatasan kemampuan literasi digital dari pengelola PKBM, serta ketersediaan alat dan teknologi yang belum lengkap. Meski begitu selama pelaksanaan dapat mengatasi keterbatasan-keterbatasan tersebut dengan memberikan solusi yang tepat seperti membantu menyediakan perangkat komputer atau tablet selama pelatihan, menggunakan hotspot seluler untuk membantu akses internet, dan menggunakan bahasa yang sederhana dengan contoh-contoh yang konkret dalam materi agar mudah dipahami dan memberi waktu tambahan bagi peserta untuk praktik langsung sehingga dapat lebih memahami konsep digital.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline