Lihat ke Halaman Asli

Uyunur RohmatilFitriya

Guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Kokop

Cerita Praktik Baik (Best Practice ) Menggunakan Metode STAR Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran

Diperbarui: 23 Januari 2023   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Lokasi : SMA Negeri 1 Kokop Jalan Raya Batokorogan Kokop Bangkalan Jawa Timur

Penulis : Uyunur Rohmatil Fitriya, S.Pd.

Tujuan yang ingin dicapai: 

Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan aksi ini adalah melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning dan metode windows Shopping berbasis literasi, diskusi, tanya jawab dengan bantuan media PPT, video pembelajaran dan LKPD peserta didik diharapkan mampu menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam teks hikayat dengan tepat dan penuh tanggungjawab.

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dalam pelaksanaan best practice ini adalah rendahnya minat baca peserta didik pada pembelajaran teks hikayat di SMA Negeri 1 Kokop sehingga pendidik perlu melakukan upaya atau strategi dalam menciptakan proses pembelajaran yang inovatif sehingga bisa menarik minat belajar peserta didik.

Praktik ini penting untuk dibagikan agar kita sebagai pendidik bisa mengatasi masalah rendahnya minat baca peserta didik dalam pembelajaran teks hikayat dengan tindakan yang tepat sehingga bisa meningkatkan motivasi peserta didik dalam kegiatan membaca, khususnya saat pembelajaran menganalisisis nilai-nilai yang terkandung dalam  teks hikayat.

Peran dan tanggungjawab saya sebagai pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model dan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik bisa aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? 

Tantangan yang saya hadapi untuk mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

  • Tidak semua peserta didik mempunyai gawai, sehingga saya mengalami sedikit kesulitan untuk memberikan arahan kepada siswa untuk browsing di internet kosa kata yang dianggap sulit yang terdapat dalam teks hikayat.
  • Menerapkan metode dan menggunakan media-media pembelajaran yang bisa menarik minat peserta didik dalam menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam teks hikayat.

Siapa saja yang terlibat?

Banyak pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan best practice ini. Di awali dengan proses pemecahan masalah mulai dari tahap identifikasi masalah, mencari akar masalah, hingga menemukan alternatif solusi. Pihak yang terlibat yakni  kepala sekolah, teman sejawat, pakar atau ahli serta berbagai literatur seperti jurnal penelitian. Berikutnya, dosen pembimbing dan guru pamong PPG Universitas PGRI Kanjuruhan Malang serta rekan-rekan PPG juga menjadi bagian penting dalam proses penyelesaian masalah tersebut. Selain itu, dalam proses pembelajaran melibatkan peserta didik.


Aksi :

Langkah-langkah  yang dilakukan untuk menghadapi tantangan rendahnya  minat peserta didik dalam membaca teks hikayat di SMA Negeri 1 Kokop adalah sebagai berikut :

  • Menyusun perangkat pembelajaran inovatif model discovery learning menggunakan metode window shopping yang meliputi pembuatan RPP, bahan ajar, media PPT dan kertas manila, LKPD, dan instrumen penilaian. Kemudian meminta masukan dari dosen pembimbing, guru pamong, teman sejawat PPG dan teman sejawat disekolah sebagai bahan perbaikan.
  • Melakukan beberapa persiapan sebelum pelaksanaan pembelajaran, diantaranya menyiapkan LKPD dalam bentuk cetak maupun file yang mudah diakses peserta didik, membagikan link kegiatan melalui WA grup, dan mengecek kesiapan perangkat peserta didik sebelum melakukan pembelajaran.
  • Membuat rekaman proses pembelajaran sehingga bisa dijadikan bahan refleksi untuk perbaikan pada pembelajaran berikutnya.
  • Melakukan komunikasi aktif dengan peserta didik selama pembelajaran sehingga peserta didik merasa diperhatikan dan menjadi lebih semangat dan termotivasi untuk selama proses pembelajaran.
  • Mulai melatih peserta didik untuk bisa mengkomunikasikan/ menyampaikan hasil diskusi kelompoknya.
  • Melakukan survei kepada peserta didik terkait proses pembelajaran.
  • Melakukan wawancara kepada teman sejawat terkait kesesuaian media pembelajaran yang digunakan.
  • Mengirimkan hasil rekaman pembelajaran dan menuliskan refleksi untuk mendapat masukan dari dosen pembimbing, guru pamong, dan teman sejawat.

Langkah-Langkah Pembelajaran model discovery Learning dengan metode window shopping

Orientasi

  • Pendidik memberikan stimulus dengan menayangkan video singkat tentang cerita rakyat (hikayat) yang ada di lingkungan sekitar berjudul  "JOKO TOLE" pada layar proyektor.
  • Pendidik mengajak peserta didik untuk memberikan tanggapan terhadap apa yang sudah mereka saksikan.
  • Pendidik menayangkan PPT tentang materi pembelajaran menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam teks cerita rakyat (hikayat) yang sudah di share di grup kelas pada H-1 sebelum pembelajaran 

Identifikasi Masalah

  • Pendidik membagi kelompok peserta didik, dalam tiap kelompok terdiri dari 5 peserta didik.
  • Pendidik mengirimkan link LKPD  kepada masing-masing kelompok untuk menganalisis nilai --nilai  yang terkandung dalam teks hikayat.

Mengumpulkan data

  • Secara berkelompok peserta didik  berdiskusi menganalisis nilai-nilai cerita rakyat (hikayat) melalui link yang dikirimkan di grub WA kelas dan ditulis pada kertas origami.
  • Peserta didik mengumpulkan bukti-bukti kutipan terkait nilai-nilai yang terdapat dalam teks hikayat.
  • Peserta didik berdiskusi dan dipersilakan memanfaatkan gawai  mencari sumber informasi dengan browsing di internet. 

Mengolah data

  • Peserta didik menempel hasil diskusi kelompoknya pada kertas manila yang sudah disiapkan pada masing-masing kelompok.
  • Hasil pekerjaan tiap kelompok dipajang di dinding (ibarat membuka gerai toko)

Pembuktian

  • Setiap kelompok melakukan pembagian tugas, 2 peserta didik bertugas menjaga toko, 3 peserta didik berjalan untuk mengunjungi toko kelompok lain.
  • Setelah waktu yang ditentukan selesai, peserta didik yang melakukan kunjungan kembali ke kelompok masing-masing.
  • Kelompok lain menanggapi hasil kerja kelompok lain dan memberikan saran atau komentar terkait hasil kelompok yang lain yang sudah mereka kunjungi.

Penarikan Kesimpulan

  • Pendidik bertanya terkait hasil diskusi kelompok yang presentasi serta memberi kesempatan peserta didik lain untuk menjawabnya.
  • Pendidik memberikan reward kepada kelompok yang terbaik dengan apresiasi "WOW".

Sumber Daya dan Materi

Ada beberapa penggunaan sumber daya dan materi yang inovatif dalam aksi kali ini. Beberapa hal tersebut hampir tidak pernah dilakukan sebelumnya. Sumber daya dan materi inovatif tersebut, di antaranya:

Penggunaan media audio visual (Laptop dan LCD)

Menampilkan video contoh hikayat dilakukan dengan menggunakan LCD. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian dan minat siswa. Video ditampilkan di awal juga digunakan sebagai sarana pemberian stimulus kepada siswa agar siswa siap mengikuti pembelajaran.

Penggunaan LKPD

Selama ini, penugasan kepada siswa hanya melalui buku teks pelajaran atau secara lisan. Guru menyampaikan tugas secara lisan untuk kemudian dikerjakan oleh siswa di buku tulis masing-masing. Penggunaan LKPD ini merupakan hal baru yang dilakukan di kelas ini. LKPD yang dibuat, meski cukup sederhana, mampu membuat siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas. Hal ini terjadi karena lembar kerja yang disiapkan guru memudahkan pekerjaan mereka. Alur-alur pengerjaan tugas yang dikemas dalam LKPD membuat mereka lebih mudah mengimplementasikan teori/materi ke dalam tugas mereka. Selain itu, mereka juga lebih mudah menuangkan hasil diskusi tentang analisi nilai-nilai yang terkandung dalam teks hikayat di kertas origami kemudian ditempel di kertas manila. .

Penggunaan alat sederhana untuk membantu proses pembelajaran

Ada beberapa prperti sederhana yang dipakai dalam praktik pembelajaran ini. Penggunaan alat-alat sederhana tersebut ternyata mampu menghidupkan suasana kelas. Alat-alat sederhana tersebut yaitu penggunaan kertas origami sebagai media untuk menulis jawaban dari LKPD yang sudah dikerjakan oleh peserta didik dan penggunaan kertas manila sebagai media untuk menempel jawaban dari LKPD yang sudah dituliskan di kertas origami oleh peserta didik.


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline