Lihat ke Halaman Asli

Cuap Cuap

Tukang gambar kehidupan

Wesley Jubilant Rumuant, Sang Seniman Mode yang Membuat Fashion Menjadi Karya Seni

Diperbarui: 3 Oktober 2023   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kredit : Wesley Jubilant Rumuat

Dalam lorong-lorong benak Wesley Jubilant Rumuant, ada puisi-puisi rancangan yang mewarnai setiap titik detik kehidupannya. Tidak sekadar cinta pada gambar atau seni, tetapi cinta pada mode yang melibatkan jiwa dan imajinasi. Sebuah kisah dimulai ketika ia menjawab pertanyaanku, Kenapa memilih menjadi desainer? dengan penuh semangat, "I love drawing... I love art... I love fashion."

Perjalanan Wesley sebagai desainer bukan sekadar impian, melainkan kanvas besar yang dia gambar langkah demi langkah. Tidak ada kata "coba-coba," melainkan langkah pasti ketika ia memulai karirnya pada tahun 2008. Namun, bukan sembarang langkah, melainkan jejak yang terukir dengan belajar dari desainer berbakat Windy Chandra pada tahun 2009 dan mendalami ilmu di Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo, Jakarta, dalam rentang tahun 2009---2010.

kredit : Wesley Jubilant Rumuat

Dari sana, ia merangkai pengalaman, menggambar detil setiap peristiwa yang membentuknya. Dari menjadi desainer untuk Goddess House of Kebaya pada tahun 2010, hingga menjadi kepala desainer Etched Singapore dari tahun 2013 hingga 2017. Setiap pengalaman adalah titik-titik catatan dalam kanvas hidupnya yang membawa namanya melambung. 

Bukan tanpa rintangan, karya pertamanya menjadi cahaya di billboard skala nasional, membuka pintu selebar-lebarnya untuk memasuki dunia desain. Dukungan dari Joema Green dari Posh Management Model Agency melengkapi langkahnya. "Dipinjamkan model untuk test shoot, dikenalkan ke orang-orang media, dan diajarkan tentang dunia fashion," tuturnya.

Wesley, sang penjelma mimpi, menggambarkan bahwa perjalanan ini tak pernah mudah. Ia menemui hambatan dalam bentuk modal dan strategi pemasaran. Namun, dengan doa dan tekad yang tak tergoyahkan, ia membuktikan bahwa membangun brand pribadi adalah mungkin. 

Sebagai seorang seniman, Wesley mengekspresikan karyanya dalam setiap jahitan. Setiap pakaian yang diciptakannya bukan hanya sekadar kain yang bersatu, melainkan cerita yang tertulis dalam waktu dua minggu hingga satu bulan. Dengan harga dimulai dari satu juta rupiah, setiap potongan adalah simfoni dari imajinasinya yang berkobar.

kredit : Wesley Jubilant Rumuat

Namun, di balik gemerlap panggung mode, terdapat cerita pilu. Di usia 23 tahun, ia ditipu mitra bisnisnya hingga 30 juta rupiah. Temannya sendiri pernah meminta desain untuk pernikahannya, tanpa memahami nilai di balik kreativitas. Idenya dicuri, uangnya tidak dibayar sesuai perjanjian, bahkan teman-teman seprofesinya memberikan komentar pedas.

Meski terhempas oleh liku-liku pahit, Wesley tidak menyerah. Setiap hambatan adalah bagian dari puisi hidupnya. Ia terus berkarya dengan tekad dan doa, menghadapi dunia yang kadang terasa ganas dengan kreativitas gila yang membangun. Wesley bukan hanya merancang pakaian, tetapi juga merangkai mimpi dalam setiap jahitan, menghadirkan kisah-kisah yang tak terlupakan di panggung mode. (Uwan Urwan)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline