Lihat ke Halaman Asli

uvi latifah

Pustakawan

Filosofi Wanita Jawa (Bagian 1)

Diperbarui: 13 Agustus 2024   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam budaya Jawa, Wanita sering diidentifikasikan dengan wadon, estri, wanita, dan putri. Masing-masing dari istilah tersebut memiliki arti dan pengertian filosofis yang berbeda, yakni:

Wadon

Wadon berasal dari Bahasa Kawi 'Wadu' yang berarti abdi atau kawula. Wanita harus berperan sebagai kawula, harus mengabdi secara tulus pada suami (guru laki). Disamping itu, seorang wadon tidak boleh menentang perintah atau nasihal suami. Dalam hal ini semua yang bersifat baik, bukan sesuatu yang menyakiti wadon. Seperti nasihat untuk lebih sabar, lebih bijaksana, lebih menjaga diri dan sikap, bukan nasihat yang merusak martabat wadon.

Estri

Estri berasal dari Bahasa Kawi 'Estren' yang berarti mendorong atau mendukung. Dengan demikian seorang estri atau istri yang tentunya teah bersuami, harus mampu memberikan dorongan atau dukungan kepada cita-cita positif suaminya.

Wanita

Wanita berbentuk dai dua kata yakni 'wani' dan 'tata'. Wanita bisa menata dan harus beradi ditata. Seorang wanita ideal harus mampu mendidik anak-anaknya, serta mau untuk memenuhi aturan serta norma yang ada. Berani ditata orang tua, guru, dan suami menjadi orang yang lebih baik.

Putri

Putri adalah akronim dari 'Putus Tri Prakawis' atau menguasai dalam tiga hal penting. Tiga hal yakni Masak, Macak, dan Manak, ketiga hal tersebut nantinya akan dibahas pada artikel lanjutan. Seorang wanita yang sudah mencapai tingkat Putri harus mampu berperan sebagai Wadon, estri, dan wanita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline