modal kerja dalam keuangan syariah
abstract
Working capital in Islamic finance basically, capital is not only in the form of money, but assets that are used for business purposes for dynamic turnover. working capital in general has a lower financial level compared to fixed asset investment. Because of that small working capital will further enhance the company. conversely, working capital that is too small will increase the risk of the company (especially liquidity risk). from a risk standpoint, higher working capital will benefit the company, because the risk is lower. and there are some imperfect conditions that make working capital decisions important, namely, transaction costs where transaction costs include two types namely explicit and implicit costs, and asynchronous activity. then working capital in Islamic finance is current capital that is used to support the company's daily operations so that the company can operate normally and smoothly.
a. Definisi Modal Kerja
Secara umum modal kerja memiliki arti sebagai kelebihan aktiva lancar padakewajiban (hutang) jangka pendek. Kelebihan tersebut merupakan modal kerjabersih. Definisi lain menyatakan bahwa modal kerja adalah modal yangdibutuhkan dalam pembiayaan segala aktivitas agar usaha terlaksaanaberdasarkan rencana yang telah dibuat. Modal kerja dalam hal ini merupakanmodal yang tidak digunakan untuk investasi melainkan untuk kegiatanoperasional. Pada laporan neraca, rumus modal kerja diperoleh denganmengurangkan harta lancar dengan kewajiban yang perlu dibayar.Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan ataudapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayaikegiatan operasi perusahaan sehari-hari.1Modal kerja kotor biasanya mengacu pada aktiva lancar, dan modal kerja bersihbiasanya mengacu pada aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Kebijakan modalkerja akan tercermin pada rasio-rasio lancar, khususnya rasio likuiditas.Kebijakan modal kerja akan melihat trade-off antara risiko dengan return(tingkat keuntungan). 2Contoh modal kerja yang dapat diketahui adalah seperti aktiva jangka pendek.Aktiva jangka pendek yang dimaksud seperti kas, surat berharga, piutang danaktiva lancar yang lain. Dalam hal ini nilai modal kerja sangat tergantung padaaktiva lancar dan hutang segera.
b. Aturan Syariah Tentang Modal Kerja
Pada dasarnya, modal tidak hanya berbentuk uang, namun harta yang digunakan untuk kepentingan bisnis dengan proses perputaran dinamis.Sehingga, dengan perputaran modal tersebut diharapkan roda ekonomi berjalansesuai yang diharapkan dengan bentuk pemerataan kekayaan. Maka, Allah melarang bagi hambanya untuk menimbun harta dengan ancaman yangpedih dan harta tersebut tidak hanya beredar di kalangan orang-orang kaya saja."Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannyapada jalan allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akanmendapat) siksa vang nedih." (qs. at-taubah: 34)."Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja diantara kamu." (qs. al-hasyr: 7)Islam memberikan ketentuan dalam konteks modal usaha perorangan ataukelompok, sebagai berikut:
1. Modal harus diketahui Jika modal tidak diketahui jumlahnya maka sama dengan spekulatif yang berimplikasi pada ketidaksahan transaksi.
2. modal berbentuk rill
modal harus ada secara rill pada saat transaksi. Karena jika modal ada saattransaksi maka aliansi dapat dilanjutkan, namun apabila modal tidak ada makaaliansi tersebut secara otomatis batal.
3. Modal bukan merupakan utang hal ini bertujuan untuk menghindari adanya riba. Karena jika modal dianggap sebagai utang, maka kelebihan pengembalian pokok disebut sebagai riba.
c. alasan perlunya modal kerja
dalam sebuah perusahaan harus mempunyai modal kerja, karena adanyaketidaksempurnaan pasar. Jika biaya transaksi tidak ada, segala aktivitas bisa diperkirakan dengan jelas (kondisi kepastian), tidak ada biaya kebangkrutan,maka modal kerja tidak diperlukan. Keputusan modal kerja dalam situasi tersebut tidak akan memengaruhi nilai perusahaan. Tetapi karena perusahaan hidup dalam situasi ketidaksempurnaan pasar, keputusan modal kerja menjadi penting. trade-off antara risiko dengan profitabilitas menjadi acuan yang harus diperhatikan manajer keuangan dalam kaitannya dengan perusahaan modal kerja.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat modal kerja adalah sebagai berikut :
faktor yang mempengaruhi aktiva lancar seperti karakteristik usaha, ukuran perusahaan, aktivitas perusahaan, dan stabilitas perputaran perusahaan.Faktor-faktor yang mempengaruhi utang lancar diantara yaitu faktor eksternal dan faktor internal kebijakan manajemen atau administrasi.Selain faktor modal kerja, ada juga strategi modal kerja. Ada dua strategi modal kerja yaitu:
1. Strategi aktiva lancar
Umumnya,aktiva lancar mempunyai tingkat keuntungan yang lebih rendah dari pada aktiva tetap. Jika perusahaan memiliki modal kerja yang lebih banyak, maka perusahaan dapat mengurangi risiko (risiko likuiditas), dimana profitabilitas perusahaan akan lebih rendah.
2. Strategi pendanaan
Sehubungan dengan modal kerja dan aktiva tetap, Ada beberapa alternatif kebijakan modal kerja (pendekatan pendanaan jangka pendek). ada tiga pendekatan dalam pendanaan jangka pendek, yaitu: Matching atau hedging, Agresif, dan Konservatif.Seperti di bagian lain, ada trade-off antara risiko dan pengembalian, yaitu semakin tingkat persentase keuntungan, maka semakin besar resikonya.
a. pembiayaan modal kerja
1. Definisi modal kerja
modal kerja adalah dana yang diinvestasikan dalam aset lancar, karena bisa berupa kas, piutang, sekuritas, persediaan dan lain-lain. Modal kerja kotor adalah total aset lancar atau aset lancar yang bisa berada di debit neraca. Modal kerja tidak baik adalah aset secara keseluruhan yang dicakup oleh hutang saat ini. Dengan kata lain, modal kerja tidak memilih antara aset aktif yang dikurangi dengan hutang saat ini. Pembiayaan adalah penyediaan dana untuk membiayai kebutuhan pelanggan yang membutuhkannya dan berhak mendapatkannya.
Pembiayaan adalah tuas bank, yaitu penyediaan sejumlah dana untuk memenuhi kebutuhan NASABAH. Menurut sifat penggunaannya pembiayaan dapat dibagi menjadi dua:
a. Pembiayaan produktif adalah pembiayaan yang bertujuan untuk memenuhi pembiayaan produksi secara arlada, yaitu untuk perbaikan bisnis baik dalam perdagangan industri dan investasi.
b. Pembiayaan konsumen adalah pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang akan habis untuk memenuhi kebutuhan.
Elemen modal kerja Unsur modal kerja terdiri dari komponen piutang (cash) piutang (piutang) dan inventaris investasi.
a. Pembiayaan Likuiditas (PembiayaanKas)
b. Pembiayaan Pembiayaan Putive
Perluas pembiayaan ini muncul pada perusahaan yang menjual barang berdasarkan kredit, namun jumlah dan waktu melebihi kapasitas modal kerja dalam mikrobike.
1. Pembiayaan piutang Bank memberikan dana pinjaman kepada pelanggan untuk mengatasi kurangnya dana karena masih tertanam dalam piutang tersebut untuk kembali kepentingan. Pendanaan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang timbul akibat membatasi terjadinya ketidaksesuaian antara arus masuk CESH dan arus keluar kas di perusahaan pelanggan.
2. Piutang (anjak piutang) untuk kebutuhan pelanggan, pelanggan mengeluarkan rancangan (notes piutang) yang dibuang oleh partai berhutang dan kemudian dibeli oleh bank dengan potongan bunga untuk periode tertentu. Jika tanggal jatuh tempo atau janji tidak dapat dikumpulkan, pelanggan berkewajiban membayar Bank Nominal dari draft. Konsep dasar modal kerja Basis konsep dasar modal kerja yang mencakup konsep modal, klasifikasi modal kerja, elemen modal kerja tetap, omset modal dan alokasi modal kerja.