Lihat ke Halaman Asli

Kekuatan Tulisan

Diperbarui: 10 Agustus 2018   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aktivitas manusia berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti berbicara dan berbahasa merupakan aspek yang tidak dapat lepas dari perkembangan peradaban manusia. 

Dari aktifitas bicara dan berbahasa itu berkembang menjadi aktivitas pergaulan antar manusia secara lebih luas sehingga membentuk suatu peradaban budaya. Pada tahap berikutnya, aktivitas lain yang berkaitan dengan kegiatan berbicara dan berbahasa adalah kegiatan membaca dan menulis. 

Dalam hal ini, penulis hendak mengupas lebih khusus pada kegiatan menulis yang merupakan bagian dari aktivitas berbahasa. Sebuah tulisan hasil karya seseorang dalam berbagai media seperti buku, majalah, koran dan media online yang banyak tersedia sekarang ini. 

Kemampuan manusia dalam menuliskan ide-ide, temuan-temuannya, pemikiran-pemikirannya dan segala apa yang diketahuinya merupakan tonggak sangat penting dalam sejarah peradaban manusia itu sendiri.

Dengan tulisan, manusia dapat saling mentransfer ilmu pengetahuan satu sama lain, bahkan turun temurun dari generasi ke generasi. Seorang penulis, meski sudah meninggal dunia, dengan tulisan yang ia hasilkan akan tetap bisa dikenang dan hasil karyanya dipakai sebagai referensi oleh orang-orang yang masih hidup. 

Dengan tulisan pula, jejak-jejak sejarah masa lampau dapat terekam dan dipelajari oleh manusia sekarang. Ilmu-ilmu yang terkandung dalam tulisan itu dapat dimanfaatkan untuk keberlangsungan kehidupan manusia yang membaca dan mempelajarinya. 

Banyak kisah-kisah atau sejarah yang ditulis oleh para pujangga zaman terdahulu dipelajari sebagai sumber informasi untuk membuka tabir sejarah masa lampau, seperti yang tertera dalam kitab-kitab kuno misalnya, atau tulisan-tulisan dalam prasasti yang menceritakan raja-raja penguasa pada masa itu. Hal itu membuktikan bahwa tulisan memiliki "kekuatan" berharga bagi generasi berikutnya. 

Memang sebuah tulisan merupakan hasil olah pikir manusia, namun pikiran-pikiran, ide-ide, kisah-kisah dan lain sebagainya itu tidak akan dapat terbaca apabila tidak ada manusia yang dapat menulisnya.

Dengan adanya tulisan, manusia dapat melakukan aktivitas membaca. Sebelum baca tulis berkembang, hapalan adalah satu-satunya metode untuk mengingat informasi. Ketika itu, orang-orang yang memiliki memori kuat akan menjadi manusia unggul.

Dengan sekedar membaca, manusia dapat menjalani banyak kehidupan. Dengan membaca pula manusia mengumpulkan begitu banyak pendapat, ide, rasa, persepsi, dan imajinasi dalam benaknya. Dengan demikian, ia tidak hanya memiliki satu kehidupan. Dengan membaca, ia bisa hidup di banyak tempat, dalam banyak situasi, dalam waktu lalu dan waktu sekarang bahkan masa akan datang, memiliki banyak perasaan sedih, senang, marah dan banyak lagi.

Kekuatan tulisan dapat kita rasakan sendiri apabila kita membaca sebuah karya tulis, baik berupa fiksi maupun non fiksi. Kita bisa berdecak kagum setelah membaca puisi-puisi karya Khairil Anwar, bisa juga menitikkan air mata dikala membaca cerpen yang mengisahkan kesedihan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline