Lihat ke Halaman Asli

Rebah Malam

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

malam yang haruk pikuk itu
akhirnya rebah jua dipangkuanku
tinggallah jejak senyap yang kerap kali memejamkan matanya.
percuma saja bersenandung, malam tampaknya semakin kelam, semakin terlena serupa lenyaknya bayi diayunan semusim.

tubuh-tubuh rindu yang berdiri di pelupuk malam itu hanya sebatas hikayat. tak pernah menuntaskan kisah, tak pula merekahkan impian. diantara jeda yang menyilau, setual kenangan pun tak melintas di sini. di malam yang rebah ini...

hanya kuingin seutas cahaya yang dapat mengikat tapak saat dimana gelap memantul menyerupai gema...

Bye : Jevri Al-Malay

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline