Sebagai guru, kita jangan hanya fokus pada bagaimana cara guru mengajar tapi perlu juga memperhatikan bagaimana siswa belajar. Jangan sampai guru terus terjebak pada konten atau materi yang harus tersampaikan tanpa memperhatikan kondisi siswa dalam belajar dan bagaimana cara menyampaikannya. Keterampilan guru dalam merencanakan pembelajaran memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas proses pembelajaran. Kemampuan penyampaian bahan ajar yang disesuaikan dengan tahapan pembelajaran siswa merupakan salah satu dari perencanaan tersebut. Secara sederhana kemampuan itu bisa dinamakan pedagogical content Knowledge (PCK).
Menurut Purwianingsih, Dkk (2010) PCK adalah pengetahuan yang diperoleh guru dari waktu ke waktu dan dari pengalaman tentang bagaimana mengajarkan materi tertentu secara khusus untuk meningkatkan pemahaman siswa. PCK dapat menjadi instrumen yang efektif untuk membangun pengetahuan siswa sehingga guru dapat meminimalisir aktivitas hanya transfer of knowledge dalam pembelajaran dan melalui keterampilan ini guru akan lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir kritis dan mencoba membangun pengetahuannya sendiri. Beberapa hal yang perlu guru cermati dalam penerapan PCK ini, yaitu penyesuaian mata pelajaran, pemanfaatan sumber daya belajar, keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, pembelajaran harus kontekstual dan jangan sampai terlewat diskusi dan refleksi.
Mungkin sedikit berbagi pengalaman saya di Jepang ketika mengikuti workshop tentang STEM dan juga Lesson Study (LS) ynag di dalamnya juga ada pembahasan tentang PCK. Waktu itu saya dan beberapa teman melakukan observasi pembelajaran dan refleksi setelah pembelajaran. Ternyata pembelajaran di sana dirancang sedemikian rupa, mulai pemilihan konten atau materi apa yang akan diajarkan, pemilihan media pembelajaran, penyusunan tahapan aktivitas siswa sampai pada lembar kerja yang harus dikerjakan siswa. Menariknya adalah perencanaan pembelajaran tersebut merupakan hasil diskusi dan berbagi pengalaman guru-guru yang serumpun hasil pertemuan seluruh guru di kota Tokyo atau kalau di Indonesia semacam MGMP.
Mereka memikirkan semuanya baik dari sudut pandang siswa ataupun guru terkait proses pembelajaran (materi apa yang akan diajarakan dan bagaimana cara mengajarkannya). Pemahaman akan konsep suatu materi sangat di tekankan sekali disana, siswa diajak untuk berfikir menyelesaikan masalah-masalah dengan berdasar pengetahuan yang dimilikinya masing-masing. Guru hanya memfasilitasi melalui pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Kurang lebih seperti itu, guru-guru di Jepang dalam mengimplementasikan pengetahuan mereka dalam merancang pembelajaran untuk murid-muridnya.
Semoga guru-guru kita terus semangat belajar jangan cepat puas akan ilmu yang sudah dimiliki. Kemudian materi tentang PCK dan juga implementasinya bisa mulai dikenalkan dan dipelajari lebih luas serta perhimpunan-perhimpunan guru dapat lebih optimal berperan dalam memberikan pelayanan peningkatan kompetensi guru.
Refeferensi
- Purwianingsih, Dkk. 2010. Pengetahuan Konten Pedagogi (Pck) Dan Urgensinya Dalam Pendidikan Guru. Jurnal Pengajaran MIPA, Volume 15, Nomor 2, Oktober 2010, hlm. 87-94
- Membangun Keterlibatan Siswa Menggunakan Pedagogical Content Knowledge (PCK) (hafecs.id)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H