Lihat ke Halaman Asli

Belajar Merencanakan, Belajar Merefleksikan

Diperbarui: 15 September 2023   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

 

Belajar suatu mata pelajaran tertentu, belajar mengembangkan minat dan bakat melalui kegiatan ekstrakurikuler, itu semua merupakan hal yang umum di dapatkan oleh siswa di sekolah. Tapi bagaimana kalau siswa di sekolah diajarkan juga cara membuat planning? Apalagi ditambah dengan belajar merefleksikan hasil dari sesuatu yang di planning kan tadi. Tentunya hal ini menjadi sesuatu yang luar biasa dan jarang didapatkan siswa di sekolah bahkan ini bisa menjadi sebuah inovasi yang keren bagi sebuah sekolah. Kenapa? karena belajar merencanakan dan merefleksikan masuk ke dalam soft skill yang masih jarang tersentuh oleh kebanyakan sekolah di Indonesia untuk dilaksanakan. 

Soft skill juga erat kaitannya dengan kemampuan pikiran bawah sadar manusia, yang mana pengaruhnya sangat besar sekali terhadap pengendalian tindakan seseorang dibanding dengan pikiran sadar manusia. Bahkan perbandingan persentasenya sangat signifikan yaitu 1-5 % untuk pikiran sadar mausia dan 95-99 % untuk pikiran bawah sadar manusia.

Soft skill sendiri memiliki makna kumpulan keterampilan yang berkaitan dengan emosional dan sosial yang memengaruhi seseorang dalam berinteraksi, bekerjasama dalam tim, berkomunikasi dan mengelola diri sendiri dalam berbagai hal misal dalam menyelesaikan masalah, merencanakan pencapaian hidup, mengevaluasi dan lain sebagainya. Keterampilan ini juga sering menjadi penentu keberhasilan atau kesuksesan seseorang dan masih banyak lagi manfaat yang bisa didapatkan jika kita memiliki kemampuan soft skill yang baik sehingga sangat perlu bagi siswa untuk diberikan materi-materi, kegiatan dan program yang mengasah dan meningkatkan kemampuan soft skill mereka.

Salah satunya dengan memberikan pembelajaran merencanakan dan merefleksikan pada siswa. Dengan belajar merencanakan banyak hal positif yang diperoleh siswa seperti :

1) Siswa dapat menjadi seseorang yang lebih teratur dan juga produktif

merencanakan sesuatu sebelum melakukannya membuat siswa terbiasa mengatur aktivitas maupun tugas-tugas yang harus dikerjakan (kapan dan dimana kegiatan itu dilakukan) sehingga waktu yang dimiliki bisa digunakan dengan efisien yang berdampak kepada siswa menjadi lebih produktif dalam menjalani hari-harinya

2) Siswa dapat menjadi decision maker yang andal

Perencanaan memerlukan pemikiran kritis dan detail dalam menentukan langkah-langkah yang tepat untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sehingga ketika dalam perjalanan siswa menemukan hambatan maka dia sudah tau apa yang harus dilakukan. Hal ini melatih dan membentuk siswa menjadi seorang decision maker yang andal.

3) Memiliki kemampuan manajerial yang baik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline