Lihat ke Halaman Asli

Manifesto Politik Kongres Relawan Jokowi Sedunia

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

MANIFESTO POLITIK

INDONESIA MENGGUGAT

Kongres Relawan Jokowi Sedunia di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Bandung, Sabtu 15 Juni 2013, mengeluarkan manifesto politik :

1. Kehidupan politik nasional harus disehatkan, rakyat harus semakin kokoh memilih pemimpin. Pilihan figur dalam Pemilihan Legistatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres), barulah demokrasi semu, sebab para calon ditentukan partai politik (parpol). Dalam Pileg, rakyat terpaksa memilih calon yang tidak saja dikenal rakyat, akan tetapi juga tidak jelas rekam jejaknya. Calon membelanjakan banyak dana kampanye, supaya dikenal rakyat, jadi rakyat sesungguhnya tidak mengenal mereka. Kongres mendesak semua partai parpol agar mendengar aspirasi rakyat sebelum memajukan calon.

2. Masyarakat sudah kehilangan kepercayaan kepada pemerintah. Maka Indonesia memerlukan Presiden yang benar-benar memihak rakyat banyak, bukan sekedar pemimpin yang pura-pura menjadi Presiden namun kemudian hanya memupuk kekayaan kelompok lalu mempertahankan kekuasaan yang kekayaan yang sudah ditumpuk. Politik transaksional harus diakhiri, rakyat harus semakin berdaulat. Hanya penegakan hak-hak rakyat yang mampu mendorong partisipasi publik dalam Pemilu-Pileg-Pilres-Pilkada

3. Pembangunan ekonomi harus berlandaskan kepentingan umum ke depan, bukan membiarkan kaum lemah sebagai korban kemajuan tak terhingga dari konglomerasi. Kenaikan upah buruh seberapa besar pun, pada akhirnya tidak mampu mengejar inflasi yang terus membengkak. Pemerintah harus berhenti membodohi rakyat dengan angka pertumbuhan ekonomi, sebab inflasi malah lebih besar. Standar kemiskinan jangan direkayasa hanya demi pencitraan, hendaknya mengikuti standar internasional (Bank Dunia).
Negara harus menjadi penentu pengelolaan sumber daya alam mineral serta sumber daya ekonomi, tidak didikte oleh kepentingan asing.

4. Negara harus berdaulat menentukan kebijakan, kekayaan negara harus dikelola sesuai dengan Ayat 33 UUD 1945. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) adalah bukti kegagalan rejim penguasa mengelola sumber daya alam. Bukannya mencegah kebocoran, yang nilainya jauh lebih besar dari subsidi BBM.
Dengan alasan di atas, Relawan Jokowi Sedunia, menyatakan: Indonesia Menggugat !!!, sebagaimana Bung Karno lakukan digedung ini tahun 1930;
Kami menyerukan perubahan dan aksi nyata untuk merealisasikan kemerdekaan yang hingga kini baru jargon, dengan mengusulkan dan mendesak semua parpol dan mengumumkannya kepada publik sebelum Pileg 2014:  "Mencalonkan Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia 2014"

6. Untuk merealisasikan usulan/desakan ini, Kongres Relawan JokoWi Sedunia sepakat mendirikan organisasi bernama Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Bara JP 2014). Bara JP 2014 akan mengumpulkan tanda tangan dukungan seluruh masyarakat yang mendambakan perubahan dari seluruh Nusantara, mengusulkan Jokowi menjadi “gubernur seluruh propinsi.” Bara JP 2014 akan membuktikan, manifesto ini bukan sekadar klaim, tetapi sesungguhnya merupakan penyambung lidah rakyat. Semua pihak harus mendengar kehendak rakyat.

7. Bara JP 2014 akan mendukung dan bekerja sama dengan kelompok mana pun yang mempunyai aspirasi yang sama. Bara JP 2014 mengimbau masyarakat untuk membentuk kelompok sendiri untuk menyurakan aspirasi, supaya para oligarki parpol semakin menyadari keinginan perubahan yang sudah membara di sanubari rakyat. Kesadaran akan kami tularkan, sembari menyanyikan mars perjuangan petikan sajak Wiji Thukul:
"aku berpikir tentang sebuah gerakan,
tapi mana mungkin kalau diam".

8. Kongres dan Bara JP 2014 mengimbau para ilmuwan dan seniman untuk lebih menekankan kemerdekaan nyata bagi rakyat. Ilmuwan-seniman hendaknya memegang obor di depan, supaya rakyat mengetahui, betapa rejim penindas memiskinkan rakyat, menggadaikan masa depan bangsa dan negara.***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline