Lihat ke Halaman Asli

Putri Fudini

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIKOM

Rayuan Gila kepada Bestari

Diperbarui: 25 Oktober 2023   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bising suara klakson kendaraan dari jalanan hiruk-pikuk ibu kota Jakarta, matahari pagi yang bersinar terik itu menyoroti salah satu mata anak perempuan dengan pakaian putih biru nya yang tercium bau pakaian baru. Akulah Renjana Anamika, si perempuan seperti Armandillo yang memiliki waktu tidur cukup lama sehingga sulit untuk bangun pagi setiap harinya yang sekarang sedang terengah-engah karena harus berlari kencang untuk mengejar pintu gerbang sekolah yang hampir tertutup.

Ketika Renjana sedang meletakkan tas nya dan Bersiap ke lapangan---untuk melaksanakan Upacara Bendera. Tiba-tiba terdengar teriakan yang memanggil dirinya.

"Nana!" teriak salah seorang perempuan, ialah Suri, teman sebangku ku.

"kemana aja si? gua uda nunggu dari jam 6 pagi tau." Tanya Suri.

"iya maaf ya, gua telat bangun, jalanan juga macet banget."

"yaudah yuk, baris." balas Suri sambil menarik tangan ku.

Pukul menunjukkan angka 13:00---waktu pulang tiba, namun bel belum berbunyi. Karena kelas terakhir tidak ada guru, maka semua murid di dalam kelas ku berkeliaran keluar seperti anak ayam kehilangan induknya. Pada saat itu juga aku dan Suri bergegas keluar kelas mengikuti teman-teman lainnya.

"Suri!" panggil salah seorang lelaki yang ternyata sudah berdiri cukup lama di depan pintu kelas ku.

"eh Ayi, kenapa?" balas Suri.

"ini, gua mau balikin buku IPA lu" ucap lelaki itu sambal merogoh buku yang berada di dalam tas nya.

"yaelah, kenapa gak nanti dirumah aja si, repot banget sampai nyamperin ke kelas gua" jawab suri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline