Lihat ke Halaman Asli

Gontor... Kampung Damai

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kum...Kum...Ya Akhi ! sur'a ilal hammam lil wudhu (Bangun-bangun...segera ke WC ambil wudhu), kata Mudabbir kepada A'dho-nya kala subuh menghampiri, sebuah kalimat yang takkan bisa kulupakan.

Kalimat yang menggambarkan Gontor tatkala memulai aktifitasnya. Dentungan lonceng (tong-tong,tong-tong), Muhadatsah, jaryu shobah, Dukhul faslu wa haarisul lail seakan mengisyaratkan Gontor " Laa Yanaamu Abadan " alias penuh aktifitas.

Letaknya agak jauh kurang lebih 3 km dari pusat kota Ponorogo, pemandangannya sangat indah & sejuk, dihiasi bangunan bertingkat nan megah namun jauh dari kesan hedonis, sungguh ! kampung yang damai & berdiri di atas kesederhanaan tapi tak ketinggalan jaman.

Ribuan orang tinggal di dalamnya dengan berbagai macam kemajemukan strata, Suku & ras. Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Irian jaya bahkan luar negeri berbaur dan berjuang dengan satu tujuan " Ta'allum Jayyidan Fa Laesal Mar'u Yuuladu A'liman " (Belajarlah...Karena tak seorang pun terlahir dalam keadaan pintar).

Jiwa keikhlasan dan kesederhanaan adalah senjata Gontor dalam mendidik santrinya, Guru ikhlas dalam mengamalkan ilmu dan siswapun ikhlas dalam menerima pelajaran, sangat menyenangkan melihat suatu keakraban antara satu dengan lainnya seakan mewarnai suasana kedamaian yang bersemayam di dalamnya.

Ohh...Gontorku, entah kapan ku kan kembali ke sana !




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline