Lihat ke Halaman Asli

Utari Prakasita

Pelajar PWK

Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Basis Non Basis, dan LQ

Diperbarui: 19 Oktober 2019   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis perkembangan pembangunan yang terjadi pada suatu negara maupun suatu wilayah. 

Mengapa merupakan salah satu indikator penting ? Karena dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, maka perkembangan pembangunan juga akan turut meningkat. 

Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan juga ditunjang dengan semakin membaiknya perkembangan pembangunan di suatu negara maupun wilayah maka kesejahteraan di antara masyarakat dapat tercapai. 

Menurut Kamarudin tahun 2010 yang berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi mencatat jumlah peningkatan produksi barang maupun jasa secara nasional, sedangkan pembangunan dapat digambarkan dalam dimensi yang lebih luas. Salah satu sasaran pembangunaan ekonomi daerah adalah meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah.

Teori ekonomi basis merupakan salah satu teori yang menjelaskan mengenai pertumbuhan ekonomi salah satu wilayah dilihat dari faktor tingkat penjualan barang maupun jasa yang dilakukan. Ekonomi basis merupakan teori ekonomi yang ditemukan oleh Robbert Murray Haig tahun 1928, yang ditemukannya melalui hasil analisis pengamatan penataan wilayah di New York. 

Menurut Tarigan tahun 2005 menyatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari wilayah tersebut. Lalu apa keterkaitan hal ini dengan pertumbuhan wilayah ? dengan munculnya teori basis akan mendorong wilayah – wilayah dalam memacu pertumbuhan ekonomi di masing – masing wilayahnya, sehingga selain dapat memenuhi kebutuhan wilayahnya namun juga dapat menjual ke luar wilayahnya, meskipun dalam memacu pertumbuhan ekonomi suatu wilayah sangat tergantung pada aspek keunggulan maupun daya saing sektor ekonomi di wilayahnya masing - masing. Dalam hal ini dengan kemampuan untuk mengirimkan barang ataupun jasa keluar, maka dapat dikatakan bahwa masyarakat dalam wilayah tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayahnya sehingga dapat menambah PDRB, dengan bertambahnya PDRB maka pendapatan daerah akan meningkat sehingga mampu meningkatkan kebutuhan pembangunan yang diperlukan, dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

Basis merupakan salah satu teori yang muncul dalam teori basis hasil pendapat yang dikemukakan oleh Douglass C. North tahun 1964, dimana teori tersebut merupakan perluasan dari teori recources endowment. Di dalam teori tersebut menyatakan bahwa sektor ekspor berperan penting dalam pertumbuhan wilayah, hal tersebut dikarenakan sektor ekspor dapat memberikan kontribusi yang penting, tidak hanya bagi ekonomi wilayah namun juga bagi ekonomi nasional. Dimana dalam teori ini berorientasi pada kekuatan permintaan eksternal (outward looking). wilayah dengan tingkat permintaan yang tinggi akan menarik investasi (modal) dan tenaga kerja. Kegiatan ekspor akan mempengaruhi keterkaitan ekonomi ke belakang (kegiatan produksi) dan kedepan pada sektor pelayanan (service). Sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan ekspor secara langsung meningkatkan pendapatan faktor - faktor produksi dan pendapatan wilayah, sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.

Kemudian apa bagaimana dengan basis dan non basis ? Apa itu basis dan non basis ? Basis dan non basis merupakan penggolongan teori basis berdasarkan aktivitasnya yaitu sektor basis dan sektor non basis. Pengertian sektor basis yaitu merupakan sektor dimana kegiatan ekonominya melayani pasar di daerah tersebut (di dalam wilayah) maupun luar daerah (ekspor). Secara tidak langsung daerah mempunyai kemampuan untuk mengekspor barang maupun jasa yang dihasilkan tersebut ke daerah lain atau di luar wilayah. Sedangkan pengertian sektor non basis adalah sektor yang menyediakan barang maupun jasa untuk masyarakat di dalam batas wilayah perekonomian tersebut atau untuk memenuhi kebutuhan di dalam wilayah. Berdasarkan teori tersebut, sektor basis perlu dikembangkan dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Sehingga dalam perkembangan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah sangat dipicu oleh jumlah tingkat ekspor yang dilakukan. Untuk mengetahui sektor – sektor yang merupakan basis dan unggulan maka perlu dilakukan sebuah analisis.

Menurut Emilia tahun 2006, sektor basis dan non basis ekonomi suatu wilayah dapat diketahui dengan menggunakan analisis Location Quotient (LQ). LQ digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat spesialisasi sektor basis atau unggulan dengan cara membanding perannya dalam perekonomian daerah tersebut dengan peranan kegiatan atau industri sejenis dalam perekonomian regional. LQ berdasarkan pengertiannya adalah sebuah analisis dengan menggunakan rasio atau perbandingan antara jumlah tenaga kerja pada sektor tertentu (a) atau PDRB terhadap total tenaga kerja sektor tertentu (A) atau secara lebih jelas dapat digambarkan dengan contoh yaitu nilai PDRB kabupaten berdasarkan suatu sektor dibandingkan dengan nilai total PDRB kabupaten dibandingkan dengan rasio tenaga kerja atau PDRB dan sektor yang sama di provinsi. LQ dibagi menjadi dua jenis yaitu SLQ (Statis Location Question) dan DLQ (Dinamis Location Questin).

Hasil dari perolehan angka SLQ maka akan terdapat asumsi mengenai tingkat spesialisasi suatu sektor dimana saat SLQ sama dengan 1 maka tingkat spesialisasi suatu sektor di kabupaten atau kota sama dengan provinsi atau  non basis, sedangkan jika SLQ kurang dari 1, maka dapat diasumsikan bahwa tingkat spesialisasi suatu sektor di kabupaten atau kota kurang dari provinsi atau juga dapat diasumsikan bahwa bukan merupakan sektor non basis dan apabila SLQ lebih besar daripada 1 maka dapat diasumsikan bahwa tingkat spesialisasi suatu sektor tersebut di kabupaten atau kota lebih besar dibandingkan dengan provinsi atau basis yang unggul.

Dalam menganalisis suatu sektor basis menggunakan analisis SLQ di suatu wilayah tidak bisa hanya digunakan satu jenis analisis LQ saja, namun juga harus digunakan 2 (dua) jenis analisis lainnya sebagai pembanding hasil, karena analisis LQ atau SLQ merupakan jenis analisis Statis Location Question dimana analisis tersebut hanya berdasarkan satu jenis data yang statis. Dimana dalam analisis LQ memiliki kekuataun yaitu dapat digunakan secara mudah namun hasil data yang dapat disimpulkan sangat minim (kurang detail).  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline