Lihat ke Halaman Asli

Utari ninghadiyati

Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Melihat Stasiun Karangantu, Bangunan Belanda yang Terjaga

Diperbarui: 24 Mei 2024   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stasiun Karangantu (dok. Pribadi)

Siapa yang suka melihat bangunan lawas? Berarti kita sama. Entah kenapa pesona bangunan lawas itu kuat. Bangunan ini tersebar di berbagai daerah, salah satunya Kota Serang. Daftarnya cukup panjang. Salah satunya Stasiun Karangantu. Hm, namanya menarik sekali, apakah semenarik bangunannya? Mari mencari tahu.

Keinginan untuk melihat bangunan bersejarah di Kota Serang seperti mendapat sambutan. Tiba-tiba seorang teman mengabarkan kalau hari libur besok mau bertandang ke Banten Lama. Tentu saya menyambut gembira. Kami berjanji untuk bertemu di depan Keraton Surosowan, setelah saya menolak berangkat bersama. Saya mau mencoba naik kereta api lokal dan melihat Stasiun Karangantu. Namanya itu mengundang rasa ingin tahu.

Stasiun Karangatu sebenarnya tidak terlalu jauh dari pusat Kota Serang. Butuh waktu 30 menit dengan menumpang kendaraan roda dua. Pakai kereta api lebih cepat, hanya 10 menit saja. Tetapi karena menggunakan kereta api, tentu saya harus datang lebih dulu sebelum kereta datang. 

Untuk memastikan jadwal dan tiket bisa menggunakan aplikasi milik KAI. Di jadwal kereta lokal Merak, jadwal keberangkatan paling pagi tertera pukul 06.10 WIB. Harga tiketnya sangat terjangkau Rp3000 dan bisa dibayar dengan uang digital.

Saya memilih keberangkatan paling pagi. Jadi pukul 05.40 WIB saya sudah duduk manis di stasiun Kota Serang. Tak lama terdengar pengumuman kalau kereta sudah berangkat dari Stasiun Walantaka. Segera bersiap menuju jalur dua dan itu dia kereta Merak datang.

Keadaan di dalam kereta cukup ramai. Hampir semua bangku terisi. Segera saja saya menuju gerbong depan dan duduk dibangku yang telah saya pesan. Baru saja berbincang dengan seorang Ibu, kereta sudah melambatkan jalannya. Pertanda kereta Merak akan berhenti di stasiun Karangantu.

Bata dan kayu.

Tidak banyak penumpang yang turun di stasiun yang berada di daerah Kasemen. Suasana di sekitar stasiun tidak terlalu ramai. Langit terlihat berwarna kelabu. Saya berharap hujan tidak segera turun. 

Saya sengaja berjalan pelan di peron. Mengamati sekilas keberadaan bangunan lawas yang masih eksis hingga kini. 

Bangunan Stasiun Karangantu tidak terlalu besar. Terdiri dari dua ruangan, tempat untuk masinis dan sebuah ruangan penjualan tiket. Di antara keduanya terdapat ruang terbuka beratap untuk penumpang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline